Kupang, BuserTimur = Pendidikan tenaga kesehatan sebagai bagian integral dan pembangunan kesehatan secara nasional merupakan salah satu elemen penting dalam meweujudkan Indonesia sehat.
Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang yang bernaung dibawah Yayasan Maranatha Nusa Tenggara Timur pada Senin 21 Maret 2022 melepas 88 mahasiswi Prodi D3 Kebidanan untuk melakukan praktek kerja lapangan di Desa Pukdale, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT.
88 mahasiswa praktek ini secara resmi diserahkan oleh Ketua STIKes Maranatha Kupang dan diterima oleh Camat Kupang Timur.
Acara ini bertempat di Kantor Desa Pukdale yang dimulai pukul 10:00 Wita sampai selesai dengan tetap menerpakan protokol kesehatan covid-19.
Dalam loparan ketua panitia, Damita Palalangan A.Md.,Kep.,S.Km.,M.Hum bahwa sesuai dengan tugas dan fungsinya, program studi Diploma III Kebidanan STIKes Maranatha Kupang mempunyai visi yaitu “Menjadi Program Studi D3 Kebidanan Yang Menghasilkan Ahli Madya Kebidanan Yang Berkualitas, Berintegritas, Profesional dan Unggul Dalam Asuhan Kebidanan di Komunitas Berlandaskan Kasih di Tingkat Nasional pada Tahun 2040”
Lanjut Damita, bahwa berdasarkan hasil penjajakan pada tanggal 7 Februari 2022, Desa Pukdale memiliki 4 dusun dengan jumlah kepala keluarga 610 dengan permasalahan daerah rawan bencana sasaran pelayanan KIA/KB terdiri dari 86 ibu hamil, 83 ibu bersalin, 79 bayi, 291 balita, 676 pasangan usia subur.
“Peserta PKL Komunitas adalah mahasiswa semester 6 D3 Kebidanan yang berjumlah 88 orang akan melakukan praktek di Desa Pukdale selama 21 hari sejak tanggal 21 Maret 2022 - 9 April 2022,” Kata Damita dalam laporan panitia
Demikian disampaikan Ketua STIKes Maranatha Kupang, Ns. Stefanus Mendes Kiik, M.Kep.Sp,Kep.Kom dalam sambutannya bahwa
"Kami berharap mahasiswa kami selama praktek tiga minggu di sini bisa juga mendapatkan kompetensi, jadi mereka masing-masing mahasiswa 88 orang ini akan membina satu keluarga selama tiga minggu,”Ujar Stef
Lalu untuk target kelompoknya mahasiswa diharapkan dapat membina seluruh masyarakat dari aspek kesehatannya melalui pelatihannya seluruh pengkajiannya akan dimusyawarahkan dalam bentuk musyawarah masyarakat desa hasilnya di paparkan lalu solusi bersama ditawarkan sama-sama melaksanakan solusi tersebut dalam rangka untuk mengatasi masalah kesehatan.
Sementara itu, Camat Kupang Timur, Deny M. Tadoe S.Pt dalam sambutannya menyampaikan bahwa di kupang timur ini wilayah ibu kota Kabupaten Kupang yang mengangkat wajah dari pada Kabupaten Oleh sebab itu yang sangat bergejolak sekali itu adalah tentang stunting yang ada di Kecamatan Kupang Timur yang angkanya masih sangat tinggi sekali
“Oleh sebab itu saya sudah melakukan koordinasi dengan berbagai macam stek holder dari kesehatan, Pkkd, PKD dan semua yang ada di dinas statistiknis bagaimana caranya untuk menurunkan stunting dari angka yang pak stef bilang, bisa turun sampai 20% atau 19% dalam tahun ini, ini yang saya berusaha untuk melakukan oleh sebab itu saya harapkan kepada STIKes Marantha ini kesempatan yang baik sekali untuk kami,”Tutur Deny
Deny berharap para dosen panitia yang selalu datang memberikan pembinaan-pembinaan terhadap mahasiswa maklumi dengan keadaan yang ada di Kupang Timur khususnya Desa Pukdale
“Saya harapkan apabila ada hal-hal yang kekurangan dari dalam pelaksanaan itu mari kita sama-sama merangkul untuk mencari solusi yang terbaik untuk membangun masyarakat di desa pukdale ini,” Harap Camat Kupang Timur
Turut hadir dalam acara ini Ketua Dewan Pembina Yayasan Maranatha Nusa Tenggara Timur, Dr. Samuel Sellan, Kaprodi D3 Kebidanan STIKes Maranatha Kupang, Wakil Ketua I STIKes Maranatha Kupang, para dosen dan pejabat struktural kampus ungu. Sementara Kepala Desa Pukdale diwakili oleh Sekretaris Desa, Nike Fanggidae S.Pd.(Etmon/Red)
