Notification

×

Penyidik Sibuk, Mediasi Perkara Pidana Burhan Taufik Ditunda

Jumat, 11 November 2022 | November 11, 2022 WIB Last Updated 2022-11-11T13:36:58Z

BT.COM | KUPANG -- Proses mediasi perkara dugaan penipuan yang ditangani  pihak penyidik Direktorat Kriminal Umum  Polda NTT  dengan nomor laporan polisi  STTL/B/328/X/ 2022/SPKT Polda NTT dengan korban Burhan Taufik dan  terlapor PT. Finansia Multi Finance (Kredit Plus)  serta Carles yang sudah  dijadwalkan   pada Jumat 11 November 2022 pukul 10.00 Wita akhirnya ditunda hingga minggu depan. 


"Penyidik pak Jhon  sibuk tangani perkara yang masuk  sehingga hari ini belum bisa mediasi, " ucap Burhan Taufik kepada wartawan , Jumat 11 November 2022 pukul 13.20 wita. 


Burhan  Taufik menyayangkan ditunda proses mediasi itu. 


"Kemarin (Kamis 10 November 2022) saya dihubungi ibu Dina dan pak Jhon untuk hari ini jam 10 mediasi, setelah datang dan  menunggu di Polda NTT hingga pukul 13.00 wita dapat kabar dari pak Jhon mediasi ditunda lantaran pak Jhon sibuk  menangani perkara yang masuk, "ucap Burhan. 


Menurut Burhan Taufik, pak Jhon  berjanji kepada dirinya dan kuasa hukum  akan mengatur ulang waktu pertemuan  mediasi. 


"Pak Jhon bilang minggu depan mediasi lagi nanti pak Jhon infokan ke kami, namun saya heran  tadi tidak melihat kehadiran pihak Kredit Plus atau Carles, " ucap Burhan Taufik. 


Andy Lau SH salah satu staf LBH Surya NTT,  yang merupakan tim Kuasa Hukum dari Korban Burhan Taufik meminta agar Penyidik polda NTT yang menangani perkara ini profesional. Pasalnya surat panggilan yang dikirim ke terlapor Carles  untuk diambil keterangan, klien kami yang mengantarnya.  Padahal nomor kontak  Carles  sudah disampaikan ke penyidik. 


"Saya minta penyidik harus  menghadirkan dan memeriksa  terlapor  Carles  karena terindikasi menggunakan  KTP klien kami tanpa ijin sehingga terjadi transaksi pencairan dana di Kredit Plus  sebesar Rp sebesar 7.500.000,- (Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) pada tahun 2016 silam, "ucap Andy Lau SH. 


Lebih aneh lagi kata Andy Lau SH, dalam perjalanan bila terjadi tunggakan pembayaran kredit  seharusnya pihak Kredit Plus mendatangi alamat penangihan yang tertera di KTP Klien kami yang dipakai sebagai jaminan. 


"SOP Kredit Plus seperti apa sih, sehingga sudah tunggak sampai tahun 2022 hingga mencapai  70 juta rupiah lebih tapi tidak pernah ditagih  ke alamat yang  tertera di KTP sebagai jaminan kredit. Saya minta pihak kredit Plus juga diperiksa  terkait SOP  pencairan kredit dan kredit macet, " tegas Andy Lau, SH. 


Untuk itu Andy Lau, SH berharap bagi masyarakat kota Kupang yang mengalami kejadian yang sama dengan klien kami  saat hendak  mengajukan pinjaman di Bank, lalu di Black list lantaran tersandung pinjaman padahal tidak pernah melakukan pinjaman silahkan mendatangi Kantor LBH Surya NTT jalan Perintis Kemerdekaan I Nomor 1 Kelurahan Oebufu Kota Kupang NTT. 


"Kami selalu siap membantu dan mendampingi  bapak, ibu, kakak, adik dan saudara sekalian, " tutup Andy Lau SH. **