Kupang, BuserTimur = Pengunaan anggaran dana di Desa Fatukona, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagaimana informasi yang diterima media ini, sangat jauh dari harapan, tidak tepat sasaran dan menuai sejumlah kritikan masyarakat.
Fakta ini terkuak melalui penggunaan anggaran yang seharusnya untuk kesejahteraan masyarakat, namun terbalik jauh dari panggang api. Pasalnya, anggaran Dana Desa digunakan dalam pengadaan lampu jalan sebanyak 5 titik, sementara linstrik dari PLN pun belum ada termasuk sumber air minum tidak pernah di perhatikan sebagai program utama dari pemerintah setempat.
Selain persoalan Air minum yang menjadi keluhan masyarakat, faktor penerangan juga menjadi kendala utama bagi masyarakat setempat karena masih menggunakan pelita di malam hari, “Ironis memang kenyataan yang terjadi dan memang benar – benar memperihatinkan. , sementara pemerintah Desa pangku tangan lalu menonton layaknya sebuah adegan film.’Keluh warga yang enggan namanya di tulis.
"Kami sebagai masyarakat kecil sangat kesal dengan pemerintah Desa setempat, karena mereka lebih mengutamakan kepentingan- kepentingan yang bukan utama bagi kesejahteraan masyrakat Fatukona namun mereka lebih memilih merealisasikan anggaran untuk hal yang tidak bermanfaat." Tutur warga OE ini.
Disinggung terkait pembangunan, ia mengatakan seharusnya yang menjadi titik perhatian utama pemerintah Desa yakni tiga (3) hal pokok yakni infrastruktur jalan, sumber air bersih berupa air minum dan penerangan. Dalam instruksi Presiden dengan terlihat jelas bahwa membangun indonesia dimulai dari membangun Desa, sehingga sepatutnya kami persoalkan pembagunan yang tidak sesuai harapan dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Sebagai warga yang kami butuhkan itu kesejahteraan melalui 3 hal pokok berupa jalan,air dan penerangan, kami tidak butuh pemerintah desa berikan kami nasi bungkus dan kasi makan kami." Tutur warga berinisial OE ini.
Dirinya juga mencurigai jika selama ini ada indikasi - indikasi yang diduga patut ditanyakan terkait pembangunan yang tidak tepat sasaran dan termasuk pembagunan yang tidak ada sama sekali serta terlihat bergerak lamban dan jalan di tempat.
Selain itu dirinya juga mempertanyakan kemana saja anggaran selama ini di gunakan, karena kami tahu jelas ada dan tidaknya pembangunn. Seperti pengadaan lampu jalan yang sudah terpasang sebanyak 5 titik , sudah terpasang 5 titik. tiga di gereja - gereja dan satu di Kantor Desa. Sementara 1 titik ada di rumah Sekertaris Desa.” Ini ada apa sebenarnya."Tanyanya serius.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Fatukona, Otnial N Samenel ketika di komfirmasi via ponselnya seperti di langsir dari KPK membenarkan jika dirinya tidak mengetahui akan program pengadaan lampu jalan tersebut. Setahunya yang mengurus program tersebut adalah Sekretaris Desa Fatukona. " Kalau soal lampu jalan itu omong langsung dengan pak Sek karena Dia yang urus itu." Terang Kades Fatukona. (ETBA)