KUPANG,BUSERTIMUR - Profesi bidan saat ini dituntut untuk memiliki kompetensi kegawat daruratan Obstetri dan Neonatal juga Tingginya angka kematian ibu dan anak. Terkait kebutuhan kompetensi tersebut, Prodi Kebidanan STIKes Maranatha Kupang Mengadakan Kegiatan PPGD Obstetri dan Neonatal pada Senin,(5/10/ 2020)
Kegiatan ini dilaksanakan di aula Kampus STIKes Maranatha Kuang, mengadakan pelatihan PPGD ini STIKes Maranatha bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang sudah memiliki trade record yang sangat baik sebagai penyelenggara pelatihan Tenaga Kesehatan untuk Kegawat Daruratan Khususnya PPGD Obstetri dan Neonatal . pelatihan ini diikuti oleh 68 peserta.
Adanya pelatihan PPGD ini disambut baik oleh Mahasiswi D III kebidanan yang yang nantinya pada 28 oktober akan diwisudahkan
Hadir dalam kegiatan ini: Ketua STIKes Maranatha Kupang 'Stefanus M.Kiik, S.Kep. Ns.,M.Kep.,Sp. Kep.Kom'. Wakil Ketua 2 'Pdt Guten A. K. Selan S.Th'. Kaprodi D III Kebidanan 'Rislin E.M Sormin, SST M.Kes'.Ketua Panitia 'Damita Palalangan, Amd.Keb.,. S.KM.,. M.Hum. juga para Dosen dan 68 Mahasiswi DIII kebidanan bersama para pemateri dari IBI diantaranya: 1. dr. Agus Sunatha, SpOG(K).
2. dr. Maya Manubulu, SpA.
3. Sari Malihere, SST., M.Keb.
4. Mery L. Fangidae Tumeluk, SST., MPH.
5. Damita Palalangan, Amd.Keb., S.KM., M.HumKetua panitia 'Damita Palalangan, Amd.Keb.,. S.KM.,. M.Hum'
Kegiatan pelatihan PPGD bagi Mahasiswa semester 6 juga merupakan pelatiahan untuk menjawab keunggulan di bidang gawat darurat seperti misi dari STIKes Maranatha dan ini merupakan kegiatan terakhir berhubung sudah berakhirnya Visi Misi yang lama dan sudah ada pembaharuan yaitu unggul di bidang Komunitas kebidanan.
Dalam sambutan Ketua STIKes Maranatha Kupang 'Stefanus M.Kiik, S.Kep. Ns.,M.Kep.,Sp. Kep.Kom' menyampaikan hal serupa dirinya mengharapkan angkatan ini juga mampu mempertahankan prestasi yang selama ini dimana mampu meraih peringkat tetinggi pada Uji Kompetensi Bidan indonesia yang diraih oleh Prodi kebidanan. Dan harapannya juga mahasiswa mampu mengikuti kegiatan ini dengan serius mengingat tngkat kematian ibu dan bayi yang sangat tinggi di NTT
Angka kematian ibu dan anak sangat banyak di NTT jadi diharapkan peserta ini lulus dan bisa menangani kasus-kasus gawat darurat sehingga kasus kematian ibu dan anak ini bisa ditekan itulah yang menjadi inti kegiatan ini. Lalu ini juga penting untuk Surat Pendamping Ijazah (SKPI) jadi dari DIKTI meminta selain lewat Mereka berkulia disini dan mendapat Pengetahuan, Skill mereka juga harus ada keterangan pendamping ijazah sebagai penegasan bahwa mereka mampu apa saja dan itu di lihat dari mereka mengikuti pelatihan seperti PPGD, Seminar, dan Lain sebagainya. Seperti menurut Permenristekdikti no 44 tahun 2015 setiap institusi wajip meluluskan mahasiswa yang kompeten atau memiliki Kognitif, akfektif, dan Psikomotor."
Ketua Panitia Damita Palalangan, Amd.Keb., S.KM., M.HumKetua panitia 'Damita Palalangan, Amd.Keb., S.KM.,. M.Hum' dalam sambutannya menyampaikan tujuan dilaksnakannya kegiatan ini tidak lain untuk memnuhi syarat Permenristekdikti dan juga sebagai bekal bagi mahasiswa saat berada ditengah masyrakat.
tingginya angka kematian Ibu dan bayi menuntut para bidan dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan harus memiliki pengetahuan skill dan ettitude yang baik dalam Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 disebut bahwa tujuan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan Akademik Skill dan ettitude untuk menerapkannya secara profesional untuk mendukung Visi dan Misi untuk mencapai tujuan dari Prodi D III Kebidanan STIKes Maranatha Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan dan Nomor 44 tahun 2015, maka setiap akhir semester peserta perlu diberi keterampilan Penanganan Kegawat Daruratan
"Adapun Tujuan dari pelatihan ini bahwa sehabis kegiatan ini peserta mampu mengenal tanda dan Gejala serta memberikan penanganan Pertama, menstabilkan serta memberikan rujukan dengan benar."Tutup Damita Pelalangan(*)