Kupang, BuserTimur = Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang bersinergi dengan BMKG, Basarnas dan BPBD NTT menggelar sosialisasi PEMUDA TANGGUH BENCANA pada Selasa 23 November 2021.
Untuk tanggap informasi dan gejala pencegahan, penanggulangan dan pasca bencana, yang dihadiri oleh Ketua STIKes Maranatha Kupang Ns. Stefanus Mendes Kiik, M.Kep,Sp.Kep.Kom, Hendri Plaikol Sebagai koordinator rescue (BASARNAS), Richard pelt sebagai kepala bidang pencegahan kesiapsiagaan pada BPBD NTT, Putu dan Yessie (perwakilan BMKG), serta para dosen-dosen dan pejabat struktural lingkup STIKes Maranatha Kupang
Dalam pantauan, kegiatan itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembuka dan
Ketua STIKes Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik dalam sambutannya mengatakan mahasiswa dapat mengikuti kegiatan itu dengan baik karena kegiatan ini sangat penting
Semua mahasiswa yang mengikuti kegiatan PEMUDA TANGGUH BENCANA bersama BMKG, Basarnas dan BPBD NTT, untuk tanggap informasi dan gejala pencegahan, penanggulangan dan pasca bencana, itu dengan baik.
"Kegiatan ini juga visi kami yaitu saat ini kampus merdeka, mahasiswa belajar di luar kampus yaitu mengajar di SD, SMP, dan melakukan berbagai kegiatan diluar kampus oleh karena itu tentunya salah satu bekal mereka bisa bangga mengatasi bencana untuk meniru itu menjadi bagian penting dari pada program pemerintah ini sehingga mahasiswa itu juga bisa melakukan ini melatih atau pun membantu ketika ada bahaya bencana di lapangan, karena kita tidak tahu bahwa NTT ini rawan bencana yaitu, longsor, banjir, gempa ataupun bencana-bencana lain seperti yang terjadi di bulan april lalu seperti SEROJA oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada Direktur AVD grup, kepada basarnas, kepala BMKG, dan BPBD NTT yang sudah menjalankan kegiatan ini sehingga kami sangat-sangat bersyukur dan berterima kasih bahwa kegiatan ini sangat penting oleh karena itu untuk adik-adik semua saya harapkan agar mengikuti kegiatan ini sampai selesai dan betul-betul bisa faham dan mampu melakukan pencegahan di masyarakat."Jelas Stef
Adapun materi yang disampaikan kepada mahasiswa yaitu informasi fenomenal cuaca di NTT, drill teknisi evakuasi mandiri, kondisi cuaca yang berpotensi bencana, Drill pertolongan pertama pada kasus cidera dan basic lofe support.
Diakhir kegiatan PEMUDA TANGGUH BENCANA bersama BMKG, Basarnas dan BPBD NTT, untuk tanggap informasi dan gejala pencegahan, penanggulangan dan pasca bencana mahasiswa sekaligus memperagakan cara menolong dan korban bencana di sekitar lingkungan masyarakat.
(EO/Tim Liputan)