Notification

×

Bendahara Desa Tolnaku Diduga "Makan" Uang Negara 143 Juta

Minggu, 10 Juli 2022 | Juli 10, 2022 WIB Last Updated 2022-07-10T11:20:34Z

Kupang, Buser Timur = Bendahara Desa Tolnaku, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang,provinsi NTT, Ongki Kake diduga makan dana desa tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 143 juta

Kebenaran informasi ini disampaikan Bernadus Bait selaku tokoh adat sekaligus salah pengurus BUMdes di desa Tolnaku kepada wartawan di kediamannya pada Jumat 08 Juli 2022

Menurut Bernadus, kesalahan yang di lakukan Bendahara sangat disesali 

"Uang sebanyak itu seharusnya untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa tanaman bawang prei,"Sesal Bernadus

Dijelaskannya, karena tidak terealisasi sehingga uang tersebut di silpakan di rekening Desa.

Namun saat laporan pertanggung jawaban anggaran tahun 2021 saat itu terjadi kendala. 

Ketika ditanyai oleh pihak Kecamatan, sang bendahara mengaku jika uang tersebut ada di rekening desa, akan tetapi di rekening kosong (Nol)

Bendahara mengakui perbuatannya bahwa dirinya memakai uang tersebut untuk kepentingan pribadinya

"Kami masyarakat mendengar bahwa bendahara bersedia untuk mengembalikan uang tersebut,"Bebernya

Diketahui sampai saat ini bendahara sudah mengembalikan Rp. 80.000.000.00 (Delapan puluh juta rupiah), dan sisa Rp.63.000.000.00 (enam puluh tiga juta rupiah) dengan membuat pernyataan.

"Apakah uang yang sudah diberikan itu ada di tangan siapa. Dan apakah bendahara membuat surat pernyataan untuk mengembalikan dana tersebut dengan pihak mana,"Tanya Bernadus

Karena masih menurutnya untuk sementara ini kepala Desa Tolnaku, Ananias Mella sudah melakukan mutasi jabatan bendahara digantikan dengan Kaur umum.

"Sehingga dengan semua perbuatan ini saya berharap kepada pihak-pihak  berwajib agar jangan diam dengan masalah ini. Tetapi tindak tegas masalah ini, dengan hukum yang herlaku di negeri ini, karena ini adalah uang rakyat sehingga perlu di awasi dengan baik dan benar,"Harap Bernadus

Sampai berita ini di turunkan Kepala desa Tolnaku, Ananias Mella belum berhasil di konfirmasi wartawan.(A1)