Renungan Minggu 25 September 2022
Oleh Pendeta Oktovianus Nenohay, S.Th.,MM
Hakim-hakim 6:11- 40
Tema : Penyertaan Tuhan
Penyertaan Tuhan selalu nyata dalam cerita kehidupan seseorang maupun suatu bangsa dalam kisah hidup seseorang dan kisah perjuangan berdirinya suatu bangsa kita percaya bagaimana tangan Tuhan ikut menyelamatkan orang itu dan juga menolong suatu bangsa dari berbagai tekanan dan kemelut hidup dalam Alkitab kita belajar bagaimana Tuhan membebaskan suatu bangsa dari beragam pergumulan melalui para pemimpinnya dari generasi yang satu ke generasi yang lain ada juga cerita yang baik dan menarik tapi ada juga cerita yang buruk dan menakutkan mengenai hidup para pemimpin itu ada yang memimpin sesuai hukum yang berlaku namun ada juga yang memerintah dengan semena-mena sehingga menimbulkan banyak kecemasan dan ketakutan di kalangan rakyatnya ada yang memimpin sesuai kehendak Tuhan namun ada juga yang kepemimpinannya menyimpang dari hukum-hukum Tuhan sehingga menimbulkan bencana bagi orang-orang yang di pimpinnya.
Begitu juga dengan sejarah kepemimpin di Israel sejarah perjuangan dan hidup umat Israel penuh dengan hal-hal yang luar biasa dan mencengangkan. Pengalaman-pengalaman luar biasa itu di ceritakan turun temurun cerita-cerita itu di lakukan secara lisan dari generasi yang satu ke generasi yang lain maksud tuturan itu supaya generasi muda mengenal jalan cerita berdirinya bangsa itu.
Selain itu generasi muda Israel juga mengenal sejarah iman nenek moyang mereka sejak dari mesir tanah perbudakan hingga tiba Kanaan tanah perjanjian, sejarah itu terbentuk dan itu di yakini sebagai campur tangan Tuhan dan tidak semata-mata hasil perjuangan bangsa itu umat Israel menyakini bahwa Allah ikut membentuk sejarah hidup dan iman mereka sebagai suatu bangsa karena itu mereka tetap terpelihara dan hidup dari berbagai kemelut dan persoalaan.
Cerita-cerita itu melekat dalam memori mereka sebagai cerita iman dari para leluhur cerita-cerita tentang pengalaman iman itu tidak akan di temukan ketika bangsa itu berpaling dari Tuhan dan menyembah yang lain ketika bangsa itu berpaling dari Tuhan dan menyembah berhala maka cerita iman dari generasi tua yang pernah di ceritakan kepada generasi muda dipertanyakan oleh generasi itu.
Dalam teks ini generasi muda bangsa itu di wakili oleh Gidion bertanya: di manakah Tuhan yang pernah di ceritakan para leluhur dimanakah Tuhan yang kuat dan perkasa itu sehingga kita di jajah oleh bangsa-bangsa asing terutama orang-orang Midian. dimanakah janji penyertaan Tuhan kepada para leluhur dan generasi sesudah mereka sebab penduduk Midian menjajah kita.
Pertanyaan-pertanyaan itu di ungkapkan oleh Gidion ketika malaikat Tuhan berkunjung kepadanya ketika itu malaikat Tuhan datang kepadanya saat Gidion mengirik gandum di tempat pemerasan anggur karena takut terhadap orang Midian (ay 11).
Sebagai bangsa penjajah Midian berusaha untuk merampok hasil panen Israel untuk persiapan perbekalan dalam perang melawan umat Israel inilah sikap kejam dan serakah bangsa Midian sebagai penjajah yang menyebabkan Israel menderita dan terkekan jika saja Midian berhasil merampok hasil panen gandum dan anggur maka Israel akan mengalami kekurangan makan dengan demikian akan kalah dalam perang melawan Midian.
Sebab kita tahu bahwa persediaan makanan merupakan salah satu syarat yang ikut menentukan kekuatan fisik sekaligus kekuatan tempur angkatan bersenjata suatu bangsa perang antara Israel dan Midian merupakan kekuatan kuasa Tuhan melawan kekuatan kuasa gelap, kekuatan kuasa berhala ketika berhadapan dengan kuasa Tuhan pasti tidak akan bertahan meskipun kekuatan kuasa gelap tak akan bertahan berhadapan dengan kuasa Tuhan namun pengaruhnya kadang membuat orang percaya selalu goncang.
Dalam keadaan tertekan dan rasa takut malaikat Tuhan menyapa Gideon dengan sebutan pahlawan yang gagah perkasa untuk menyatakan penyertaan Tuhan (ay 12). Sapaan sebagai pahlawan dirasa aneh oleh Gidion bagaimana seorang yang bersembunyi karena takut musuh disapa sebagai pahlawan yang gagah perkasa dan disertai salam penyertaan Tuhan terhadap salam itu Gidion mempertanyakan penyertaan Tuhan.
Bagi Gidion ceritra penyertaan Tuhan untuk bangsa Israel itu tinggal kenangan masa lalu pengalaman hidup dalam tekanan bangsa Midian sebagai penjajah membuat Gidion dan bangsanya hampir kehilangan harap dan berpikir bahwa Tuhan sudah membuang mereka sebagai umat pilihan (ay 13) di tengah keraguan itu Tuhan mengutus Gidion untuk membebaskan bangsanya dari ancaman bangsa Midian.
Tuhan mengajak Gidion untuk tidak saja melihat persoalaan dan mengeluhkannya tapi supaya terlibat aktif untuk menemukan solusi dan jalan keluar bagi bangsanya dengan mengutusnya untuk membebaskan Israel, sesungguhnya Tuhan sedang melibatkan Gidion dalam rencana besar Tuhan yakni membebaskan Israel dari tangan banga Midian ini merupakan bukti bahwa Tuhan juga tidak membiarkan Israel sebagai umatNya dalam memperjuangkan masa depan dan nasib mereka sendiri Tuhan ikut berjuang bersama bangsaNya dan melepaskan mereka dari kekuatan kuasa bangsa Midian.
Pengutusan Tuhan terhadap diri Gidion di sambut dengan rasa kurang percaya diri oleh Gidion sebab ia merasa tidak mampu Ia juga tidak di terima oleh bangsanya sendiri karena ketidak mampuan itu (ay15). Namun Tuhan menguatkan dan meyakinkan Gidion bahwa Ia tidak akan meninggalkannya uhan akan menyertai dia dan umatnya dalam perang mengusir bangsa Midian Tuhan yang akan memberi kemenangan melawan bangsa Midian atas perintah Tuhan Gidion mengurangi pasukan perangnya dari 32.000 orang tentara menjadi 300 orang saja (7:22).
Hanya dengan 300 orang tentara dan perlengkapan persenjataan seadanya bangsa Midian di kalahkan Israel hal ini membuktikan bahwa Tuhan sendiri yang berperang melawan dan menumpas habis bangsa Midian sesungguhnya Tuhan yang berperang melawan bangsa Midian yang lengkap pasukannya dan perlengkapan persenjataanya, dalam perang itu Gidion mengandalkan informasi intelejen yang sangat akurat.
Intelejen bukan dari pasukan Gidion tapi itu dari pasukan lawan Gidion mendengar seorang tentara Midian menceritakan mimpinya tentang kekalahan Mindian atas informasi intelejen itu Gidion dan pasukannya melakukan serangan mendadak pada malam hari dan serangan itu mematahkan semangat dan mengacaukan musuh sehingga lari mengundurkan diri (6:33). Midian dikalahkan secara telak dan umat Israel hidup tenang selama sisa hidup Gidion hari kekalahan Midian sesuai dengan nubuat nabi Yesaya yang mengungkapkan bahwa pembebasan Tuhan bagi bangsa Israel itu tanpa pertolongan manusia (Yes 9:4).
Atas kemenangan perang melawan Midian orang Israel berencana mengangkat Gidion sebagai raja mereka namun rencana itu ditolak oleh Gidion bagi Gidion kemenangan itu datangnya dari Tuhan ia hanyalah alat di tangan Tuhan yang Tuhan pakai untuk menyelamatkan Israel dari bangsa Midian tidak pantas ia yang diangkat sebagai raja prinsip Gidion ini sejalan dengan prinsip kepemimpin yang dianut bangsa Israel yakni kepemimpin teokrasi (8:23) teokrasi adalah paham kepemimpin yang mempercayai bahwa negara di pimpin langsung oleh Tuhan hal menarik dari peristiwa kemenangan perang melawan bangsa Midian adalah Gidion tidak berjuang sendiri dalam perjuangan itu Gidion mengajak empat suku di Israel yakni suku Manasye, Asyer, Zebulon dan Naftali (ay 33-35) Gidion tahu bahwa perjuangan itu harus menjadi kebutuhan bersama sebagai suatu bangsa hanya Tuhan yang mampu melepaskan mereka dari Midian dan memberi masa depan baru bagi mereka Tuhan berjuang bersama Gidion dan suku-suku Israel untuk melepaskan mereka dari bangsa Midian.
Dari renungan ini kita catat beberapa hal sebagai perenungan bagi iman dan perjuangan kita terhadap berbagai kemulut dan permasalahan hidup antara lain adalah: Pertama, seperti Gidion kehidupan kita pun tidak pernah luput dari persoalan dan peperangan, persoalan dan peperangan iman bisa menyita banyak waktu, tenaga, pengorbanan dan juga melahirkan ketakutan dan stres.
Ketakutan dan stres yang berkepanjangan membuat kita hilang harapan dan sulit melihat jalan keluar namun yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian dalam berjuang mengatasi pergumulan-pergumulan itu Tuhan sanggup menolong kita asalkan kita berserah sungguh-sungguh dan mengandalkan kuasaNya Tuhan selalu bersama kita dan memukul kalah kuasa apapun yang ingin menghancurkan hidup kita ketika kita menghadapi berbagai kesulitan, peperangan melawan tipu muslihat iblis, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap percayalah bahwa Roh Kudus menolong kita selalu dan kita pasti menang atas semuanya itu.
Kedua, penyertaan Tuhan tidak menghilangkan masalah selama kita hidup di dunia ini masalah akan tetap ada terkadang Tuhan memakai masalah untuk mendidik dan mendewasakan iman kita juga untuk melatih kekuatan percaya kita kepadaNya terkadang masalah Tuhan pakai untuk mengingatkan kita akan hal-hal yang salah yang telah kita lakukan masalah juga seringkali Tuhan pakai untuk menyadarkan kita supaya terus menaruh harap kepada Tuhan.
Ketiga, menemukan jalan keluar dari sebuah kesulitan harus dibarengi dengan membuang hal-hal yang menghambat sukacita dan kegembiraan dosa dan kelemahan yang menghambat keselamatan dan hidup kekal haruslah di tinggalkan untuk menyambut keselamatan dari Tuhan cinta uang yang melahirkan korupsi dan tindak kriminal lainnya perlu dibuang dan di tinggalkan cinta akan alkohol yang membuat seseorang di kuasai olehnya dan melahirkan kekerasan dalam rumah tangga dan tindak penyimpangan lainnya perlu ditinggalkan, berbagai bentuk perjudian yang melahirkan kemiskinan dan keributan dalam rumah tangga dan tindakan kriminal lainnya harus diberantas sampai keakar-akarnya. Keempat, persoalaan sosial dalam jemaat dan masyarakat yang menimbulkan penyakit sosial ikutan lainnya harus menjadi perhatian dan pergumulan bersama jangan itu hanya menjadi pergumulan para pemimpin saja. Kelima, penyertaan Tuhan, akan menjamin kita dapat menyelesaikan berbagai pergumulan percayalah bahwa dengan kekuatan dari Tuhan semua pergumulan pasti bisa kita selesaikan dan kita akan tampil sebagai pemenang. Bersama Tuhan, tidak ada persoalan yang tidak dapat kita selesaikan. Tuhan Yesus memberkati kita dengan firmanNya Amin.......!!