![]() |
BT.COM | BELU -- Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM di dampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Maria Ansilla Eka Mutty membuka Rapat Koordinasi (rakor) Penanganan Pandemi Corona Virus Disease di Aula Kantor Bupati Belu, pada Jumat 16 Desember 2022.
Rapat Koordinasi Covid-19 Tingkat Kabupaten Belu Tahun 2022 tersebut di laksanakan dalam rangka pencegahan dan upaya menekan jumlah peningkatan kasus Covid-19 serta evaluasi pencapaian Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Belu Tahun 2022.
Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens dalam arahannya mengatakan bahwa hasil yang di peroleh cukup baik, karena dari waktu ke waktu pemkab Belu terus melakukan akselerasi penanganan terhadap persebaran Covid-19 di wilayah tersebut.
"Dengan demikian, korban-korban berikutnya bisa di eliminir dan kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Covid-19 di sini dapat di tangani secara baik," Ungkap Wabup Belu.
Wabup Alo juga menyampaikan terima kasih kepada semua stakeholder yang telah berperan aktif mensosialisasikan 5 M dan bahaya Covid di setiap kegiatan, sehingga masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan dengan baik.
"Kita harus senantiasa berkomunikasi, bersinergi, berkolaborasi dan berkoordinasi dengan semua lintas sektor, tokoh masyarakat dan tokoh agama dan itu sudah kita lakukan sepanjang 2 tahun terakhir selain itu, semua elemen masyarakat turut mengambil bagian dalam menangani Covid-19 sehingga menjadi kekuatan yang luar biasa," Pungkas Aloysius.
Kadis Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansilla Eka Mutty pada kesempatan yang sama mengatakan kondisi dan situasi saat ini sudah lebih rileks, ketimbang dua tahun yang lalu.
"Memang saat ini belum di tetapkan sebagai endemik, tetapi saya lihat agak lebih santai, di mana masyarakat juga sudah jarang pakai masker dan hampir tidak pernah pakai masker lagi sebagai orang yang mengerti, kita tetap patuh terhadap ketentuan," Tandas Kadis Ansilla.
Terkait ketersediaan vaksin, drg. Ansilla mengatakan, stoknya sempat habis tetapi saat ini sudah tersedia kembali namun vaksin bagi anak-anak belum tersedia
"Kemudian skrining terhadap pasien juga lebih lunak contoh kalau datang ke IGD atau mau rawat inap maka wajib di lakukan skrining penemuan terhadap kasus juga tidak terlalu banyak ada kabupaten yang mengapresiasi, karena kita masih melakukan skrining, sehingga kita masih ketemu lima kasus aktif, tetapi pada umumnya gejala ringan," Terangnya.
Turut hadir dalam rakor tersebut Danramil 1605-01/Kota, Perwakilan Polres Belu, Kepala Administrator PLBN Motaain, Koordinator Karantina Kesehatan PLBN Motaain, Plt Dirut RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua, Kabag Penanggulangan Bencana Daerah, Kabag Umum Setda Belu, Pasiter Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB, Para Camat dan Lurah Se-Kabupaten Belu.(**)