BT.COM | SURABAYA -- Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin memberikan kuliah umum kepada empat ratus Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat IV, III, II dan I, dengan tema "Masa Depan Bangsa Ditentukan Kesiapan Militer yang Dilandasi Keimanan", bertempat di Gedung Maspardi, Kesatrian AAL, Bumimoro, Surabaya, Senin (6/2).
Wapres membuka kuliah umum dengan mengutip ucapan Dennis Gabor, seorang Ahli Fisika peraih Nobel pada tahun 1971: “Masa depan tidak dapat diprediksi, namun masa depan dapat diciptakan”. Berbicara tentang masa depan, tentu kita berbicara tentang ketidakpastian. Tidak ada satu pun ahli yang dapat memastikan seperti apa masa depan bumi dan umat manusia di masa depan.
Wapres menambahkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, pemerintah bertekad menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang menjadi basis bagi visi Indonesia Emas 2045.
Disampaikan juga tujuh pilar kebijakan kelautan Indonesia untuk mewujudkan Jalesveva Jayamahe diantaranya pengelolaan sumber daya kelautan dan pengembangan SDM, pertahanan keamanan, penegakan hukum dan keselamatan dilaut serta tata kelola dan kelembagaan di laut. Ekonomi dan infrastruktur kelautan dan peningkatan kesejahteraan, pengelolaan ruang dan perlindungan lingkungan laut, budaya bahari serta diplomasi maritim.
Wapres menekankan pentingnya dedikasi dan kinerja serta peran TNI AL, untuk terus meningkatkan wawasan dan pengetahuan terkait isu nasional maupun global khususnya yang menyangkut isu kemaritiman. Dalam membangun karier supaya tetap menjaga integritas, bersikap rendah hati dan dekat dengan rakyat.
"Jagalah selalu sikap rendah hati, tawadhu, dan dekat dengan rakyat. Ke-tawadhu-an ini mesti tercermin dalam setiap tugas maupun sikap hidup, antara lain diwujudkan dalam gaya hidup sederhana. Sikap tawadhu merupakan perwujudan keimanan kita," pesannya kepada taruna-taruni.
Turut hadir dalam kuliah umum Wapres kali ini Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, Gubernur Jatim, Dankodiklatal, Pangdam V Brawijaya, Pangkoarmada II, Pangkotama Wilayah Surabaya beserta pejabat Forkopimda Daerah Jawa Timur lainnya.**