Notification

×

Hamil Diluar Nikah Merupakan Satu Faktor Meningkatnya Stunting

Rabu, 12 April 2023 | April 12, 2023 WIB Last Updated 2023-04-12T10:13:13Z

BT.COM | OELAMASI -- Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe  mengikuti kegiatan penimbangan dan peninjauan stunting di Posyandu Sonkiko, Desa Oeniko, kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang NTT,Selasa ,11 April 2023.


Pada kesempatan itu Wakil Bupati Kupang ,Jerry Manafe mengatakan bahwa anak adalah generasi penerus kita semua di masa depan, oleh karena itu anak-anak bayi dan balita harus dipersiapkan segala hal dari mereka, terutama kesehatan mereka, sehingga mereka tumbuh dengan baik dan siap menjadi penerus kita dimasa mendatang.


Sebagai Ketua TPPS Kabupaten Kupang, Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe  berpesan kepada Pemerintah Desa juga Kapolsek dan jajarannya untuk mensosialisasikan kepada para masyarakat (khususnya perempuan) perlu mencegah kehamilan diluar nikah dan yang belum menikah sah untuk segera mengurus dokumen untuk dinikahkan secara agama dan pencatatan sipil agar bisa digunakan dalam proses administrasi segala kepengurusan. 


Karena hamil di luar nikah ini juga merupakan salah satu faktor penunjang meningkatnya stunting di kab. Kupang karena kurang memperdulikan tumbuh kembang saat hamil hingga melahirkan. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat khususnya bagi ibu hamil dan orangtua bayi balita melalui para kader dan nakes di posyandu. 


"Kurangnya pengetahuan dari para kader tentang stunting, Kapus dan nakes diharapkan dapat memberikan edukasi bagi para kader tentang stunting agar bisa disampaikan langsung kepada masyarakat apa itu stunting dan bagaimana penanganannya. Ada 88 anak di posyandu ini dengan 13 anak yang stunting. Kalau bisa stunting bisa menurun hingga 13 % hingga 0%. Begitu juga dengan gizi buruk kiranya bisa teratasi", ujar Wabup Jerry Manafe.  


Turut hadir, Kapolsek Amabi Oefeto Timur IPTU Jeremi I.Lesitona, Kades Oeniko Dominggus Lole, KMK Amabi Oefeto Timur Pdt. Abshalom Tanaos, Kepala TU Puskesmas Oenunutono Anastasia Jeniwa, tenaga gizi, tokoh agama dan bayi balita serta ibu hamil.**