Notification

×

Cegah Stunting Melki Laka Lena Minta Para Pria Tidak Egois

Sabtu, 22 Juli 2023 | Juli 22, 2023 WIB Last Updated 2023-07-22T16:05:18Z

BT.COM | WAINGAPU -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI melaksanakan kampanye percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten/kota di Gedung Kebaktian GKS Umamapu, Sumba Timur, Sabtu (22/7/2023). 


Tampil sebagai pemateri dalam kampanye percepatan penurunan stunting ini, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru. Turut hadir Ketua DPRD Sumba Timur Ali Oemar Fadaq dan beberapa anggota Fraksi Golkar DPRD Sumba Timur. 


Melki Laka Lena, sapaan akrab Emanuel Melkiades Laka Lena dalam paparan materinya mengatakan untuk mencegah stunting atau gagal tumbuh harus dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak. Untuk itu Ia meminta kaum pria atau suami tidak egois saat makan di rumah dengan selalu mengambil lebih dulu.


Terutama saat ada ibu hamil atau ibu menyusui di rumah agar ibu hamil dan ibu menyusui lah yang diberikan kesempatan mengambil makanan lebih dulu. Kecukupan gizi bagi ibu hamil ataupun menyusui harus diutamakan. 


"Jangan sampai bapak-bapak yang ambil semua lauk lalu kasih tinggal mama-mama yang lagi hamil atau menyusui dapat yang sisa-sisa," tandasnya.


Melki Laka Lena juga mengajak semua peserta yang hadir untuk mengenali tanda-tanda akan lahirnya anak stunting secara dini.


Diuraikannya tanda-tanda itu dapat dilihat dari lingkar lengan atas calon ibu agar jangan terlalu kecil.


Sebab jika lingkar lengan atas calon ibu terlalu kecil dapat berpotensi melahirkan anak dengan kondisi stunting.


Karena itu kepada pasangan yang masih menghendaki memiliki anak diminta untuk merencanakan kehamilan dengan baik.


Pencegahan dini untuk tidak melahirkan anak stunting menurut Melki Laka Lena sangat penting, karena anak stunting bakal menjadi beban keluarga, daerah dan juga negara.


Karenanya pencegahan stunting sejak dini sangat penting agar tidak lagi lahir generasi stunting di masa mendatang.


"Jadi anak-anak perempuan remaja kita juga harus dikasih minum tablet tambah darah agar nantinya setelah menikah dan memiliki anak tidak lahirkan anak stunting," ungkapnya.


Kepala BKKBN Provinsi NTT Marianus Mau Kuru mengatakan, dampak dari anak stunting adalah daya berpikir berkurang dan perkembangan sangat lambat secara fisik dan psikologis. Dan jika dibiarkan maka kehidupan anak stunting kedepannya tidak akan bermanfaat untuk orang lain.


Marianus juga menegaskan, untuk percepatan stunting pemerintah hanyalah menjadi fasilitator namun penggerak utamanya adalah masyarakat. Menurutnya kalau masyarakat tidak bergerak maka berbagai usaha dari pemerintah untuk penanganan stunting akan sia-sia dan tidak akan selesai. 


Marianus juga mengajak semua pihak untuk sama-sama gotong royong, berkolaborasi lakukan konvergensi, antara pemerintah, DPR, masyarakat, tokoh agama dan semua unsur yang ada supaya bisa menangani percepatan stunting di NTT. (*)