Notification

×

Melki Laka Lena Apresiasi Pemkab Belu

Rabu, 30 Agustus 2023 | Agustus 30, 2023 WIB Last Updated 2023-08-30T07:23:41Z

BT.COM | BELU -- Wakil Ketua Komsi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan dr. Agustinus Taolin atas program pengobatan gratis bagi seluruh masyarakat Kabupaten Belu hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP), NIK ataupun Kartu Identitas Anak (KIA). 


Hal ini disampaikan politisi golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena saat bersama mitra kerja Poltekkes Kemenkes Kupang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) tentang Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular bersama 600 masyarakat se kecamatan Tasifeto Timur di Desa Manleten, Kabupaten Belu, Sabtu 26 Agustus 2023.


Turut hadir Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang Irfan, SKM, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT, Ruth Laiskodat, Kepala Dinas Kesehatan Belu, drg Ansila Eka Mutty, Camat Tasifeto Timur, Hemanus Rinmalae dan Wakil Ketua DPRD Belu Epy Nahak. 


Dalam kegiatan ini Melki Laka Lena meminta semua  masyarakat Belu yang memiliki gejala stroke, diabetes, darah tinggi, ganguan ginjal dan berbagai penyakit lainnya untuk secara rutin mengecek dirumah sakit atau puskesmas karena biayanya gratis. 


"Jadi seluruh warga Belu ini bisa hanya memakai KTP saja atau cukup menyebut NIK, nomor induk kependudukan bisa berobat atau pergi cek kesehatan dengan gratis di rumah sakit atau puskesmas tanpa bayar. Tepuk tangan buat buat bupati Belu Pa Agus Taolin. Jadi Pak bupati Belu punya program yang saya tahu sebelum beliau jadi bupati sudah didorong adalah seluruh warga Belu ini kalau sakit itu berobat atau cek kesehatan mesti gratis. Dan sudah dibuktikan. Dokter Agus Taolin sudah membuktikan bahwa semua warga Belu bisa berobat atau cek kesehatan gratis, " ungkap Melki. 


Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang, Irfan, SKM, M.Kes dalam sambutannya mengatakan saat ini Indonesia masih mengalami tiga masalah kesehatan yaitu penyakit menular yang perlu diturunkan, dan penyakit tidak menular yang terus mengalami peningkatan, serta energing. 


"Penyakit tidak menular atau PTM seperti penyakit jantung, penyakit kanker, diabetes, penyakit paru-paru dan lain sebagainya tidak hanya menjadi masalah kesehatan di negara maju tetapi juga pada negara berkembang seperti Indonesia," Ungkap Irfan. 


Dikatakan Irfan, anak-anak, orang dewasa dan lansia semuanya rentan terhadap faktor resiko yang berkontribusi terhadap penyakit tidak menular, baik dari pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, paparan asap rokok dan penggunaan alkohol. 


"Dampak penyakit tidak menular tidak hanya pada rendahnya produktivitas tetapi juga menjadi penyebab kematian ini tertinggi, " Ungkapnya. 


Untuk diketahui dalam kegiatan ini para peserta selain diberikan edukasi penyakit tidak menular dengan tema masyarakat bebas penyakit tidak menular Indonesia sehat Indonesia Hebat, juga mendapat pemeriksaan kesehatan gratis meliputi pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah, dan gula darah dan dilanjutkan dengan monitoring dan pembuatan laporan yaitu pengisian data deteksi faktor risiko PTM pada aplikasi sehat Indonesia. (*)