Notification

×

Hukum Pemerintahan Hadir di Stikum Kupang

Sabtu, 21 Oktober 2023 | Oktober 21, 2023 WIB Last Updated 2023-10-23T23:40:56Z


BT.COM | KUPANG -- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Prof. Dr.Yohanes Usfunan,S.H.,MH telah melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan yayasan Universitas Mahendradatta Bali.Bertepatan dengan wisudawan angkatan ke 2 yang berlangsung di aula STIKUM Nasipanaf Kupang NTT, pada Sabtu 21 Oktober 2023.


Prof .Dr Yohanes Usfunan,S.H.,MH kepada awak Media di ruang kerja menyampaikan terima kasih kepada Wakil Bupati Kupang yang telah menghadiri undangan wisudawan.


Menurutnya, pendidikan adalah yang terutama untuk memperbaiki sistem pemerintahan ,jika pendidikan sudah baik maka semua ikut menjadi baik.


"Bagi saya SDM itu perlu pemikir-pemikir yang baik, untuk manejemen pemerintahan tidak sekadar berkampanye tapi harus punya kemampuan karena sehebat-hebatnya konsep program kalau tidak punya besik keilmuan itu ngaur artinya sama dengan kerja tanpa konsep." Ujar Prof Usfunan


Melihat bahwa pendidikan sangat penting untuk mengubah dunia, prof.Dr Yohanes  Usfunan pun tidak tanggung-tanggung menghadirkan S2 di wilayah kabupaten Kupang, dengan bekerjasama pihak-pihak lain.


Setelah (MoU ) membuka S2 dengan Yayasan Mahendradatta Denpasar Bali, lansung ada yang mendaftarkan diri sebagai calon Magister, hal itu menurut prof Usfunan, konsep yang digagas untuk membuka S2 menarik minat banyak pihak sehingga dirinya juga berharap agar bisa mendapat dukungan masyarakat pada umumnya untuk mengembangkan pendidikan di negeri ini.


"Lanjut Prof .Dr Yohanes Usfunan, pun menyebut gelar magister hukum pemerintahan yang berkualitas sangat berguna untuk tata kelola kepemerintahan karena bukan saja punya konsep program namun memiliki besik keilmuan yang cukup dan itu akan memudahkan seorang pemimpin untuk memberi pelayanan kepada masyarakat juga baik"lanjutnya


Saya mencari kualitas bukan kuantitas, karena mendoktorkan orang memagisterkan orang harus benar-benar utamakan kualitas, saya punya SDM yang cukup, dimana ada belasan Doktor dan Profesor yang siap untuk mengajar S2. Dan selama ini di STIKUM sarja S1 saja menggunakan metode belajar S3 karena yang kita inginkan itu kualitas 


"Prinsip saya dosen-dosen tidak boleh memberi ujian tertulis kepada mahasiswa, karena peluang menyontek itu ada. Untuk apa kasih ujian tertulis kalau dia menyontek, itu diam-diam kita menciptakan ruang yang negatif bagi mahasiswa, lansung saja uji secara lisan untuk mengetahui kemampuannya. Dan yang akan membuat mereka rindu dengan saya ketika ujian proposal dan skripsi karena itu betul-betul di beri tantangan, dengan lakukan ujian terbuka dan disaksikan oleh semua mahasiswa. Dan itu mahasiswa yang tidak punya persiapan tentunya tidak akan mampu",Sebut Usfunan


Guru besar Udaya Bali ini juga katakan, dirinya sudah kibarkan bendera dan tidak akan mundur untuk mewujudkan mimpinya melahirkan magister Hukum Pemerintahan.


"Hari ini saya sudah kibarkan bendera dan Semua persyaratan (MoU) telah selesai dan sudah disepakati bersama jadi hari ini hanya scara formal untuk mendeklarasikan S2 hukum Pemerintahan dibuka walaupun kepala yayasan berhalangan dan tidak hadir karena orangtuanya meninggal namun tidak mengganggu MoU dan hari ini sudah sah dan dibuka S2, luar biasa karena baru di buka lansung ada beberapa yang sudah mendaftar."Ucap Prof Usfunan


Untuk diketahui, program Strata dua (S2) ini hanya 46 SKS dibagi dalam 4 semester, sehingga hanya membutuhkan 2 tahun untuk menggaet gelar magister, menariknya para calon magister akan wisuda di provinsi Bali, salah satu kampus ternama yakni Universitas Mahendradatta Bali.**