BT.COM | OELAMASI -- Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) terhadap bayi balita yang menderita gizi kurang atau termasuk Stunting merupakan salah satu upaya pemerintah Desa Tolnaku, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT yang terus dilakukan demi terciptanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Sesuai tupoksi untuk melaksanakan pengelolaan PMT mulai dari pengadaan sampai dengan distribusi ke sasaran.
Proses distribusi sendiri dilakukan kepada 5 Posyandu sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang kemudian didistribusikan langsung ke sasaran oleh para Kader dan aparat desa.
Hal ini dikatakan Kepala desa Tolnaku, Ananias Mella melalui Sekretarisnya Jemi Yanrey Bait,S.H kepada Media ini di ruang kerjanya pada Senin 20 November 2023
Jemi menjelaskan program PMT merupakan program Dinkes yang rutin dilakukan melalui SOP yang benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Pendistisribusian ini dilakukan secara bertahap dengan melibatkan banyak pihak termasuk Pemerintah Desa dan para kader, karena ujung tombak keberhasilan progam PMT ini adalah kader yang mendistribusikan langsung ke masyarakat penerima program manfaat PMT," katanya.
Menurutnya, dengan adanya pemberian makanan tambahan (PMT) ini dapat menurunkan angka stunting yang ada di desa Tolnaku.
Jemi menjelaskan, pihaknya terus memperkuat pengawasan pendistribusian PMT tersebut agar tepat sasaran dan lebih optimal dengan dukungan aparat desa dan kader yang ada di wilayah
Sebagai informasi bahwa pemberian bantuan PMT untuk 144 anak yang terdiri dari 4 dusun yang terdapat di desa Tolnaku.
Dari 144 bayi balita ini terdapat 24 anak bayi balita yang masuk dalam kategori Stunting.
Jemi Bait berharap agar pemberian PMT kali ini dapat menurunkan angka Stunting yang ada di desanya.Karena terdapat 24 anak yang Stunting sehingga dirinya optimalkan kinerja kader agar dalam tahun depan 2024 angka Stunting di Tolnaku menjadi 0 persen. (Nadap)