BT.COM | KUPANG -- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Serikat Nelayan (SN) Nahdahtul Ulama (NU) Nusa Tenggara Timur (NTT) Angky La Ane, S. Sos , Minggu, 3 Maret 2022 pukul 10.00 wita bertempat di rumahnya, kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang segera mengumpulkan para kader potensial dan mendorong untuk mengikuti kontestasi pemilihan Umum (Pemilu) Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah (Pilkada) Kota Kupang 2024.
Dijelaskan Angky La Ane tahun 2024 ini merupakan momen yang pas untuk figur -figur muslim tampil di Pilkada Kota Kupang.
"Ada figur yang sudah bersedia maju, ada yang masih mala-malu (sambunyi Kuku dialeg melayu Kupang), " ucap Angky La Ane.
Menurut Angky La Ane ada beberapa figur yang perlu didukung umat muslim untuk maju menjadi calon Wali Kota atau wakil Wali Kota dan yang sudah siap maju diantaranya
1. dr. Muhamad Ichsan
2. Drs.KH. Pua Monto Umbu Nay
3. Ir H. Mohammad Ansor
4. Nasir Abdullah
5. Abdullah Padang Ulumando
Dikatakan Angky La Ane terkait figur muslim memang sudah pertemuan dan pembicaraan di Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Kota Kupang sudah pernah mengundang tokoh, Umat, OKP , Partai, untuk membicarakan ihwal figur calon wakil Wali Kota Kupang.
"Kalau kita berduit ya kita maju sebagai Calon Wali Kota Kupang kalau tidak berduit yang kita perpaduan katolik islam atau kristen islam, " ucap Angky La Ane.
Yang tidak kalah penting soal figur di Pilkada Kota Kupang kata Angky La Ane , harus ada perpaduan figur daratan Timor dan Flores.
"Ini potensi bisa menang jadi figur-figur ini mengerucut ke satu orang tidak boleh dua atau tiga orang, " ungkap Angky La Ane .
Angky La Ane meminta agar tokoh umat atau digagas oleh ketua Majelis Ulama untuk mengumpulkan figur-figur yang dirinya sebutkan tadi, agar bicara dari hati ke hati.
"Supaya ke dapan tidak keluar pernyataan -pernyataan bahwa hanya dia saja yang bisa," jelas Angky.
Ditegaskan Angky La Ane, jangan figur sendiri yang punya keinginan untuk mencalonkan diri melainkan tim atau masyarakat yang mencari calon supaya masyarakat muslim mengetahui bahwa masyarakat yang mencari calon sehingga saat pemilihan masyarakat memilih.
"Jangan kita sendiri figur yang mencalonkan diri tapi masyarakat tidak tau dan itu bahaya, " beber Angky.
Angky La Ane meminta agar ketua MUI mengumpulkan para figur agar diketahui isi hati dari para figur yang akan maju di Pilkada Kota Kupang untuk betul-betul bertarung.
"Jangan sampai bilang mau bertarung tapi kita sudah terlambat , orang sudah dapat wakil kita orang kupang bilang Tanga-nga, " ujar Angky La Ane.
Angky menegaskan babwa yang pertama kita jangan makrarapak ( dalam dialeg Kupang artinya terburu-buru) dan kedua figur yang diusung harus dari masyarakat.
"Kalau masyarakat yang usulkan insya Allah mantap, " ujar Angky La Ane. (*tim)