Notification

×

Diakhir Masa Jabatan, Aliansi Titip Krans Bunga Buat Bupati Kupang

Jumat, 05 April 2024 | April 05, 2024 WIB Last Updated 2024-04-05T13:02:02Z


BT.COM | OELAMASI -- Sejumlah warga masyarakat kabupaten Kupang dan mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi pemuda mahasiswa peduli kabupaten Kupang memberi kejutan baru dalam melihat persoalan Seroja.


Aliansi tersebut mendatangi kantor Bupati Kupang di Oelamasi pada hari Kamis 04 April 2024.


Para masyarakat dan aktivis membawa krans bunga sebagai bahasa simbolis duka cita matinya hati nurani pemerintah daerah kabupaten Kupang dalam melihat persoalan masyarakat kabupaten Kupang yang terdampak badai siklon tropis pada tahun 2021 lalu.


Krans bunga bertuliskan "KAMI TURUT BERDUKA CITA ATAS MATINYA HATI NURANI PEMDA KAB. KUPANG" Dibawa sampai ke ruang rapat Bupati Kupang saat audiens bersama Bupati Kupang Korinus Masneno.


Persoalan yang dimaksud adalah bantuan bencana Seroja di wilayah kabupaten Kupang yang belum selesai disalurkan padahal masa jabatan Bupati Kupang sisa 3 hari saja.


Kordinator aksi, Melianus Alopada dalam orasinya menyampaikan bahwa, persoalan Seroja menjadi perhatian serius aliansi, dimana pada 4 April 2021 yang lalu bencana alam melanda wilayah kabupaten Kupang dan masyarakat terdampak Seroja yang didata berjumlah 11.036 kepala keluarga (KK) kemudian terdampak Seroja yang tidak sempat terdata 5684 KK masuk dalam program penyintas


Dikatakan Melianus Alopada, bencana tersebut mendapat perhatian dari pemerintah pusat, kemudian mengelontorkan dana sebesar 229,9 miliar yang bersumber dari dana siap pakai (DSP) sementara untuk kategori penyintas tidak bisa digunakan dana DSP sehingga harus dimasukan dalam permohonan proposal agar bisa menggunakan dana Hibah.


Melianus menjelaskan, alasan aliansi ini terbentuk dan mengawal proses penyaluran bantuan dana Seroja karena diduga ada kejanggalan.


"Kami aliansi kawal ini bantuan dana Seroja sudah sejak awal penyaluran yang tahun 2022 hingga 2024 sudah 4 kali kami lakukan aksi,"tuturnya.


Namun ungkap koordinator aksi yang juga adalah mahasiswa aktif di sekolah tinggi ilmu hukum prof. Dr. Yohanes Usfunan,SH.,MH ini, bahwa belum ada kepastian, kapan pemerintah daerah kabupaten Kupang menyelesaikan penyaluran dan bertanggungjawab atas segala dugaan kejanggalan yang terjadi.


"Hari ini ulang tahun seroja dan tadi kami juga sebelum audiens dimulai sudah mengheningkan cipta seraya mengenang tragedi bencana alam pada 4 April 2021 yang lalu bersama dengan Bapak Bupati Kupang dan jajaran OPD yang hadir." Jelas Melianus.


Lebih jauh mantan ketua. Perhimpunan mahasiswa Kabupaten Kupang (PERMASKKU ) periode 2021/2022 ini, mengatakan makna kehadiran aliansi menggambarkan duka Cita masyarakat terdampak bencana Seroja, sehingga harus dilihat, didengar dan dirasakan oleh Bupati Kupang Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe agar bisa lebih memperhatikan air mata masyarakat.


Selain krans bunga, kordinator aksi mengatakan telah menyiapkan ketanda mayat, yang isinya adalah mayat hati nurani pimpinan daerah, namun aliansi tidak membawanya dalam aksi yang dilakukan karena menurutnya ketanda mayat hati nurani itu biar tetap berada di masyarakat sebab, duka cita yang dialami belum diberi penghiburan oleh pemerintah.


"Kami sudah siapkan juga keranda mayat harusnya hari ini kami bahwa tetapi, setalah bermusyawarah, kesimpulannya masyarakat masih berduka cita jadi biar keranda mayat hati nurani itu jangan di bawah tapi disimpan sampai kapan pemerintah mampu menghibur baru kita kubur itu keranda mayat."beber Melianus.


Terkait poin aksi menurut Melianus tidak ada perubahan dalam tuntutan karena aksi tersebut sebagai aksi lanjutan dari jilid aksi sebelumnya.


"Yah ini aksi lanjutan, sudah jilid ke 4 poin tuntutan masih sama dan Bapak Bupati. Serta jajarannya sudah tahu kami punya poin tuntutan jadi hari ini kami datang sekedar merayakan ulang tahun seroja dan menyampaikan ungkapan duka Cita kami yang mendalam bagi Pemkab Kupang",Tandasnya.**