Notification

×

Telan Anggaran 6,8 Miliar, Proyek Jalan di Desa Oelbiteno-Hualoko Dikerjakan Asal Jadi

Senin, 27 Mei 2024 | Mei 27, 2024 WIB Last Updated 2024-05-28T08:02:42Z


BT.COM | KUPANG - - Salah Satu proyek di Kabupaten Kupang yang Diduga bermasalah, yakni proyek jalan hotmix di Desa Oelbiteno, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang yang diduga kuat dikerjakan asal jadi.


Dilansir dari InfoNTT.com, Salah satu warga Dusun 3, Desa Oelbiteno, Nonce saat di temui pada 27 Mei 2024 mengatakan bahwa warga Oelbiteno sangat kecewa lantaran jalan yang menjadi pergumulan panjang warga akhirnya sia-sia karena Dikerjakan dengan tidak bertanggung jawab.


Proyek peningkatan jalan Oelbiteno-Hualoko ini dikerjakan oleh PT Adisti Indah sebagai kontraktor pelaksana dan CV Rivalando Jaya Consultant sebagai konsultan pengawas, dengan kontrak Nomor: 602/157/PU/2021 dengan masa kerja 120 hari, terhitung 21 Juni 2021 – 18 Oktober 2021, dengan waktu pemeliharaan 500 hari kalender.


“Kontruksi jalan buruk sekali. Saya minta pihak penegak hukum baik Polres Kupang atau Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang segera turun dan mulai dalami persoalan pekerjaan proyek ini dan diusut tuntas,” Ujarnya.


Dirinya kecewa karena proyek yang dikerjakan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) reguler tahun 2021 dengan nilai kontrak sebesar Rp 6.870.000.000 kini dalam kondisi yang memprihatinkan. Kondisi jalan Oelbiteno-Hualoko tersebut mengalami kerusakan hampir di sepanjang ruas jalan tersebut.


“Jalan sudah hancur sejak awal dikerjakan, bukan baru rusak. Banyak titik badan jalan yang terkelupas hingga berlubang dan sama sekali belum diperbaiki oleh kontraktor sejak 2022,”Tambahnya.


Untuk itu sebagai masyarakat Nonce berharap agar pemerintah dan penegak hukum bekerja sama dengan profesional dan segera tuntaskan masalah ini. Masyarakat menyesalkan proyek pembangunan jalan yang dinilai asal kerja.


“Jalan ini juga satu-satunya akses bagi kami masyarakat yang berada di dusun 3 Desa Oebiteno. Tapi kenyataannya jalan sudah rusak. Semoga Polres Kupang dan Kejaksaan segera menindaklanjuti informasi ini,” Harapnya.


Selain itu, Nonce juga mengharapkan perhatian lebih pemerintah desa dan pemerintah daerah bagi warga Dusun 3, Desa Oelbiteno. Hingga saat ini warga di dusun tersebut belum menikmati listrik.


“Kami dusun 3 seolah-olah ditelantarkan oleh pemerintah desa dan kabupaten. Ganti gubernur dan bupati pun sama saja, kami tetap gelap. Apa kami dusun 3 terkena karma? Padahal di dusun ada fasilitas umum seperti gereja, sekolah dari tingkat TK, SD dan SMP. Dusun 3 pun ada warga yang tinggal kurang lebih 100 KK,” Jelasnya. (**)