BT.COM | KOTA KUPANG -- Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sejarah pemerintahan yang kaya dan beragam. Gubernur NTT memegang peranan penting dalam pembangunan dan kemajuan provinsi ini sejak didirikannya pada tahun 1958. Berikut adalah sejarah gubernur-gubernur NTT dari yang pertama hingga sekarang.
Gubernur Pertama: William Johanes Lalamentik (1958-1966)
William Johanes Lalamentik atau yang dikenal W. J. Lalamentik adalah gubernur pertama NTT yang menjabat sejak provinsi ini resmi dibentuk pada tahun 1958. W.J.Lalamentik memegang peran penting dalam pembentukan struktur pemerintahan provinsi serta dalam pengembangan infrastruktur dasar. Masa kepemimpinannya berlangsung hingga tahun 1966.
Gubernur Kedua: Mayor Jenderal TNI Anumerta Elias Tari (1966-1978)
Setelah W. J. Lalamentik, Mayor Jenderal TNI Anumerta Elias Tari atau yang lebih dikenal El Tari menjadi gubernur kedua NTT. El Tari dikenal sebagai tokoh yang gigih dalam memperjuangkan kepentingan rakyat NTT dan berfokus pada peningkatan pendidikan serta kesehatan. Namanya kini diabadikan sebagai nama bandara di Kupang, ibu kota provinsi NTT.
Gubernur Ketiga: Brigjen TNI (Purn.) dr. Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H. (1978-1988)
Brigjen TNI (Purn.) dr. Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H.Dr. atau yang biasa dikenal dr. Ben Mboi, adalah seorang dokter dan juga seorang prajurit, menjabat sebagai gubernur ketiga. Di bawah kepemimpinannya, banyak program kesehatan yang dijalankan, termasuk program Keluarga Berencana (KB) yang mendapatkan apresiasi nasional. Ben Mboi dikenal dengan pendekatannya yang ilmiah dan program-programnya yang inovatif.
Gubernur Keempat: dr. Hendrikus Fernandez (1988-1993)
Hendrik Fernandez melanjutkan estafet kepemimpinan NTT dengan fokus pada pengembangan ekonomi dan pertanian. Salah satu pencapaian pentingnya adalah peningkatan produksi pertanian dan peternakan yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Gubernur Kelima: Mayor Jenderal TNI (Purn.) Herman Musakabe (1993-1998)
Jenderal Herman Musakabe adalah seorang tokoh militer yang menjabat sebagai gubernur kelima. Pada masa kepemimpinannya, terjadi banyak perubahan dalam struktur pemerintahan dan keamanan di NTT. Herman Musakabe juga menekankan pentingnya disiplin dan kerja keras dalam pembangunan daerah.
Gubernur Keenam: Piet Alexander Tallo, S.H (1998-2008)
Piet A. Tallo menjabat selama dua periode dan memimpin NTT melewati masa-masa sulit pasca-reformasi. Ia dikenal dengan upayanya dalam meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik. Piet Tallo juga berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program sosial.
Gubernur Ketujuh: Drs. Frans Lebu Raya (2008-2018)
Frans Lebu Raya berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program unggulannya adalah "Anggur Merah" (Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera) yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui usaha kecil dan menengah.
Gubernur Kedelapan: Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H., M.Si. (2018-2023)
Gubernur saat ini, Viktor Bungtilu Laiskodat, yang mulai menjabat sejak 2018, dikenal dengan visi dan misinya untuk menjadikan NTT sebagai provinsi pariwisata unggulan. Viktor juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan serta infrastruktur dasar. Di bawah kepemimpinannya, NTT terus berbenah dan berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik, terutama dengan pengembangan Labuan Bajo sebagai salah satu tujuan wisata internasional.
Setiap gubernur NTT telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai aspek pembangunan provinsi ini. Dari upaya membangun infrastruktur dasar hingga memajukan sektor pariwisata, setiap kepemimpinan memiliki tantangan dan pencapaian tersendiri. Perjalanan panjang ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjadikan NTT sebagai provinsi yang maju dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.