BT.COM | KUPANG -- Kepala Puskesmas (Kapus) Boking, Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Marselinus Kase membatah tudingan miring yang menyebut dirinya membuka judi pada perayaan 17 Agustus 2024
Tudingan miring tersebut diberitakan oleh beberapa media online yang diduga muncul dari asumsi sendiri tanpa adanya fakta lapangan akhirnya dibantah dengan keras oleh Kapus Boking
Tanggapan keras dan serius ini diungkapkan Marselinus Kase pada Minggu 15 September 2024 bertempat di Sulamanda, Kecamatan Tarus, Kabupaten Kupang,
Kepada sejumlah awak media, Marselinus menyampaikan bahwa isu liar yang menuding dirinya mengizinkan judi tidak benar
Pasalnya, Marselinus selaku Kapus Boking sekaligus seksi koordinator pada perayaan HUT RI ke-79 tidak memiliki kewenangan terkait izin perjudian
"Berita yang beredar itu tidak benar karena secara fakta yang ada pada tanggal 13 Agustus 2024 kami bersama-sama dengan beberapa panitia HUT didalamnya juga ada anggota Polisi kami melakukan penagihan secara sukarela di pengusaha yang ada di Kecamatan Boking yaitu kios dengan toko-toko,"Ungkap Marselinus
Diceritakannya bahwa setelah siang panitia yang melakukan penagihan pergi ke stand untuk makan siang
Saat sampai di stand sudah ada beberapa anggota, anak muda dan wartawan yang sudah menunggu pemilik warung untuk menyiapkan makan
Tiba-tiba salah satu anggota polisi menyodorkan HPnya katanya ada yang ingin bicara dengan Kapus Boking
"Saya terima dan ternyata telfon tersebut dari seorang wartawan yang berinisial ST. Saya tanya om ST ada dimana dia bilang ada di desa Baus Kecamatan boking lalu saya bilang bisa merapat ke lapangan kow? Setelah itu dia bilang okey saya otw dan sampai kami habis makan om ST ini tidak datang,"Kata Kapus Boking
Didalam perbincangan pada saat makan siang tidak ada yang berbicara terkait dengan judi atau menyepakati untuk dibuka judi baik bola guling maupun kuru-kuru
Selesai makan adanya telepon dari camat Boking karena waktu itu juga kepala desa Sabun meninggal sehingga harus pergi untuk melayat bersama-sama
"Setelah itu kami tidak ada perbincangan lagi dengan polisi atau wartawan. Sampai dengan tanggal 16 Agustus 2024 ketua panitia meminta kami untuk melakukan penagihan di stand-stand yang ada di seputaran lapangan perayaan karena besoknya tanggal 17 Agustus jadi kami wajib melakukan penagihan terakhir secara sukarela karena tertuang dalam SK panitia HUT,"Terang Marselinus
Tiba di lapangan Kapus Boking dengan beberapa anggota dan kebetulan Komandan Pos (Dan Pos) menyampaikan bahwa ketua panitia perlu dengan Kapus sehingga dirinya tidak ikut melakukan penagihan tapi 2 anggota tersebut melakukan penagihan lanjutan
"Jadi saya duduk cerita dengan ketua panitia dan Dan Pos dan tidak lama mereka tinggalkan saya duduk sendiri lalu om ST datang dan menanyakan hei pak Kapus ada buka judi ka? Saya bilang saya tidak tahu karena saya tidak punya kapasitas disitu?,"Bebernya menirukan percakapan waktu itu bersama oknum wartawan ST
Pada tanggal 17 Agustus selesai upacara dan selesai perayaan sekitar pukul 12: 00 Wita semua bubar dari lapangan
"Kebetulan saya pakai hp pribadi untuk foto udara pakai drone pinjaman dari Angkatan Laut sehingga hp saya drop sehingga saya pulang. Setelah jam 6 saya buka hp ternyata berita sudah beredar dan tidak ada konfirmasi sama sekali,"Jelas Marselinus
Ditanyakan Marselinus bahwa apakah ia memiliki kuasa yang lebih dari pada polisi sehingga bisa buka judi di depan Polsek Boking
"Kenapa disitu ada ketua panitia, pembina dan sebagainya tidak diserang sementara jabatan saya dalam kepanitiaan hanya ketua seksi koordinator tapi fokus pemberitaan hanya kepada saya,"Tanya Kapus Boking
Terkait dengan bukti rekaman yang dipegang oleh wartawan beberapa media online tersebut, Kapus mengatakan bahwa tidak pernah ada perbincangan untuk buka judi
Diyakini Marselinus bahwa sejak pemberitaan ini beredar sampai saat inipun tidak ada pihak yang dirugikan yang membuat pengaduan kepada Polisi karena fakta lapangan pun tidak pernah ada judi.
"Untuk judi faktanya tidak ada di lapangan. Memang kami panitia tidak mungkin mengawasi dari pagi sampai pagi tetapi faktanya tidak ada buka judi. Jangan sampai mereka main ditempat lain atau sembunyi dari kami lalu kami yang dituduh,"Kata Kapus Boking
Ditegaskannya bahwa semua tudingan tidak benar dan sepihak karena disitu adanya pimpinan yakni camat, ketua panitia, pihak keamanan lengkap terus surat izin dari Polres TTS menekankan bahwa tidak boleh dibuka judi.
Dirinya mengaku sudah diperiksa oleh Kepala Dinas Kesehatan TTS dan tim terpadu yang dibentuk Penjabat Bupati TTS dan hasilnya tidak ditemukan bukti apapun yang memberatkan bahwa Kapus Boking terlibat hal perjudian
"Melalui klarifikasi ini saya pikir bahwa persoalan ini selesai dan kemudian ada yang muat lagi saya minta izin untuk saya buat laporan polisi,"Tegas Marselinus.(EO)