Kupang, BuserTimur = Setiap orang tentunya memiliki kisah perjalanan hidup yang berbeda-beda. Kalimat "RANTAU" tentu tidak terlepas dari banyak sekali pengalaman yang dirasakan seseorang ditanah perantauan
Inilah kisah hidup seorang mahasiswa di salah satu kampus Swasta di Kota Kupang, Provinsi NTT yakni Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, NTT
Kamilus T Ebak (28) saat ditemui wartawan pada Jumat 4, Februari 2022 di kos Sanaf Manekan Jalan Suratim, Oesapa Kota Kupang, pria asal Knotan, Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur ini menceritakan kisah hidupnya selama 7 tahun menjalani hidupnya menjadi anak kost dalam menempuh pendidikan
Selama menjadi anak kost Kamilus mengungkapkan banyak pergaulan yang tidak sehat alias pergaulan bebas yang pada akhirnya ada pada lingkungan yang tidak diinginkan yakni minuman keras (Miras)
Apalagi tambah Kamilus pengalaman pertama menjadi anak kost dirinya merasakan hidup bebas dari pengawasan orang tua umpama terlepas dari penjara.
"Pertama kali saya di Kupang memang benar-benar merasakan kehidupan yang jauh berbeda dengan kehidupan saya sebelumnya yaitu di Flores," Ucap mahasiswa semester akhir ini.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa ketika menjadi anak kost Kamilus juga mulai belajar mandiri dalam hal mencari penghasilan tambahan walaupun harus berbagi waktunya dengan perkuliahan
"Untuk mencari uang tambahan (untuk membeli sayur), biasanya saya ikut mengerjakan bangunan proyek jika saya mendapat informasi dari teman-teman saya,"Tuturnya
Mahasiswa program studi pendidikan rekreasi dan olahraga Universitas Artha Wacana Kupang ini juga mengatakan
"Suka duka selama menjadi anak kos pasti ada untuk sukanya itu ya kalaua kiriman uang yang lancar dari orang tua sedangkan untuk dukanya ya kiriman dari kampung yang tidak lancar dan salah dalam mengatur keuangan sehingga boros kemudian menyesal," Pungkasnya
Untuk itu pria berdarah Adonara ini berharap sebagai anak kost harus mandiri dan bijaksana karena segala sesuatu sudah terlepas dari pengawasan orang tua. Baik dan buruk kembali pada diri yang menentukan dan pengalaman yang dialami sepanjang 7 tahun akan menjadi sebuah catatan sejarah dalam kisah hidupnya.
(SH/Tim Liputan)