Kupang, BuserTimur = Plt Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 7 Takari, Mira M. Ranoh S.Pd dengan tegas membantah pemberitaan yang termuat di salah satu media online (Majalah Suara Harapan)
Dengan tegas Mira sapaan akrabnya menilai apa yang ditulis oleh media Majalah Suara Harapan adalah sepihak dan tidak profesional dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Pasalnya saat wartawan (Majalah Suara Harapan) melakulan peliputan di sekolah dimaksud hanya mewawancarai anak-anak sekolah dan tidak mengkonfirmasi dirinya selaku Kepsek yang saat itu sedang berada di sekolah untuk memperoleh informasi lebih detail.
Menurut Mira, SMPN 7 Takari ini awal berdirinya itu satu atap (Satap) dengan SD Negeri Benu dan memiliki kepala sekolah (kepsek),
"Pada tahun 2020 lalu terjadi pemisahan antara sekolah dasar (SD), dan juga sekolah menengah pertama (SMP), sehingga saya sebagai pelaksana tugas (PLT) di SMP ini dalam pemberitaan yang di muat oleh salah media bahwa sejak sekolah ini berdiri dan tidak memiliki kepala sekolah itu tidak benar atau bohong,"Kata Mira kepada wartawan pada Senin 25 April 2022
Dan yang juga dalam pemberitaan tersebut menulis bahwa sekolah ini (SMP N 7 Takari) seolah-olah di terlantarkan oleh dinas Pendidikan Kabupaten Kupang itu tidak benar
"Kami sendiri merasa tidak di terlantarkan, seperti yang kita lihat bersama bakwa di kabupaten Kupang ini banyak guru honorer dan mutu mereka juga bagus sehingga menurut saya mau guru PNS atau guru honorer itu semua sama karena sama-sama mengabdi,"Beber Kepsek SMP 7 Takari.
Dijelaskan Mira, untuk tenaga guru honorer di SMPN 7 Takari itu ada 9 orang, 1 0rang guru kontrak, dan juga ada Memorandum Of Understanding (MoU),
"Di sekolah kami itu setiap hari Sabtu di pakai untuk ekstrakurikuler berupa tarian, menyanyikan lagu-lagu daerah, bermain musik, bermain laptop, dan seterusnya semua itu kami lakukan untuk melatih anak-anak agar mereka tidak hanya fokus saja pada pembelajaran di dalam kelas tetapi juga harus melakukan praktek,"Jelasnya
"Hari Sabtu itu anak-anak kami suruh keluar karena kami sedang mempersiapankan ruagan untuk ujian akhir sekolah (US), dan pada saat dari pihak media datang guru-guru juga ada namun dirinya tidak mendatangi guru-guru yang ada, tidak mengisi buku tamu, yang ada di SMP kami, dan tidak masuk ke ruangan saya untuk bicara tetapi hanya di luar saja,"Ujar Mira
Untuk itu dirinya sangat menyanyangkan pemberitaan yang dimuat dengan tidak berimbang.
"Kami sebagai guru yang mengabdi di sekolah ini sangat menyayangkan pemberitaan yang sudah di muat oleh salah satu media tersebut, dan saya berharap agar ke depannya bagi teman-teman media yang mau melakukan konfirmasi atau mau melakukan liputan agar masuk melalui pintu karena pintu kami selalu terbuka dan siap melayani,"Pungkasnya.
Untuk diketahui bersama, berita yang dimuat oleh media Majalah Suara Harapan dengan judul: SMP Negeri 7 Takari Tidak Mempunyai Guru PNS dan Kepsek Definitif.(Etmon-Yer/Tim)