Kupang, BuserTimur = Jemaat GMIT Siloam Oelbioin, Klasis Fatuleu Barat pada Minggu 29 Mei 2022 merayakan hari ulang tahun yang ke-17
Ulang tahun ke-17 layaknya seorang sudah siap memasuki masa-masa dewasa
Sweet seventeen (Ulta ke-17) GMIT Siloam Olebioin dirayakan di gereja yang berlamat di Silu, Desa Camplong 2, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT yang dihadiri jemaat setempat dari 11 rayon
Sebelum acara sweet seventeen, berlangsungnya kebaktian utama diakhir bulan Mei yang dipimpin langsung Ketua Majelis, Pdt. Frangky Risakotta,S.Si
Usai kebaktian utama hari minggu, dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun yang tertulis angka 17 dan disuapkan kepada perwakilan jemaat dari 11 rayon sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun diringi alat musik terompot.
Dalam pantauan tim media ini, selain acara sweet seventeen, juga dilakukan moment menaikan lonceng gereja diatas menara yang telah dibangun setinggi 12 meter didepan gereja
Lonceng dibawah keluar dari gereja untuk dinakikan ke atas menara oleh para orang tua sambil diiringi musik-musik rohahi.
Ketua majelis jemaat Siloam Oelbioin, Frangky Risakotta,S.Si usai dilakukan dua moment dimaksud saat diwawancari tim media ini menjelaskan bahwa ini HUT gereja merupakan program gereja di bidang Koinonia
"Saya kira ini merupakan satu program gereja di bidang KOINONIA dalam merayakan ulang tahun gereja baik persekutuan dan kemandiriannya, secara teologis kita melaksanakan tugas karena sebagai umat yang saling mendukung dalam pelayanan,"Ujar Frangky
Sedangkan untuk momen menaikan lonceng kebaktian dinaikan ke menara memang jarang tetapi baginya lonceng juga bagian dari liturgi karena meskipun di luar gedung tetapi fungsinya untuk mengajak dan mengingatkan umat dalam mengingat hari pemberhentian,
Meski secara tradisi tidak semua gereja memiliki lonceng tetapi perlu diingat bahwa lonceng itu memiliki arti dan fungsi yang sangat penting bagi semua jemaat dalam suatu gereja,
"Persekutuan itu mahal karena melalui persekutuan di situlah jemaat selalu merasakan kebersamaan meskipun dalam waktu yang singkat,"Bebernya
Diceritakan Frangky selama berada di tanah Timor dirinya merasa adat memiliki peranan sangat penting karena melalui adat bisa saling mengeratkan banyak perbedaan menjadi satu.
"Lonceng ini memang hanya bunyi tetapi bunyi itu kembali mengingatkan jemaat bahwa ingat bunyi maka ingat pesan,"Pesan Frangky
Sebagai seorang gembala di Jemaat Siloam Oelbioin dirinya berharap kepada jemaat agar di saat mendengar bunyi lonceng maka di situ juga harus mengingat pesan.
Sementara itu salah satu tokoh jemaat, Isak Kake ketika dimintai tanggapannya mengatakan ulang tahun ke-17 ini merupakan ulang tahun setelah mekar atau mandiri sedangkan jika mau di hitung sebelum mandiri maka jemaat Oelbioin ini sudah berumur 54 tahun karena jemaat ini berdiri sejak tanggal 31 Oktober tahun 1967, setelah itu dengan berjalannya waktu pada tanggal 22 Mei 2005 jemaat Oelbioin mandiri berdiri sendiri dari Betania Camplong
"Di ulang tahunnya yang ke-17, jumlah anggota jemaat di sini berjumlah 646 orang,"Ungkap Kake
Sebagai tokoh jemaat dirinya berharap agar kedepannya apa yang sudah di lakukan para generasi penerus atau anak cucu bisa melanjutkannya.
"Pemuda-pemudi yang ada di jemaat ini mereka adalah potensi generasi penerus, jika bukan mereka siapa lagi, sehingga saya berharap ke depannya segala tanggung jawab pembangunan di jemaat ini bisa menjadi tanggung jawab mereka,"Harapnya
Acara ini diakhiri dengan ramah tamah seluruh jemaat yang hadir.(Tim)