Notification

×

Diduga Terjun Dari Kapal Berkat Taloda, Lambertus Sau Belum Ditemukan

Senin, 27 Juni 2022 | Juni 27, 2022 WIB Last Updated 2022-06-27T13:39:19Z

Kupang, BuserTimur = Diduga terjun dari Kapal Motor (KM) Berkat Taloda dalam pelayaran dari Kupang menuju Saumlaki, Lambertus Sau (26),  warga RT 04/ Rw 01,  Kelurahan Oebobo,  Kecamatan Oebobo,  Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), dilaporkan hilang dan belum ditemukan hingga saat ini.

Musibah yang mengagetkan pihak keluarga dan teristimewa  sang ibu,  Karolina Besembuingnuan  ini, terjadi tepatnya disekitar perairan utara Alor dan selat Liran, pada  Sabtu (25/6/2022).

Sesuai informasi disampaikan kaka korban, Desy Yohana Sau kepada tim media ini, Minggu (26/6/2022), bahwa  adiknya mengalami musibah dan hilang di atas kapal pada pukul 5 pagi dinihari. 

Kabar ini disampaikan Ronal Bai'Adu  yang adalah teman adiknya  dalam pelayaran, sekaligus orang yang mengajak korban bekerja di Papua.

 "Korban kemungkinan  melompat  dari atas kapal, dan sebelumnya  melepaskan pakaian yang dipakainya bersama Hanphone di atas kapal, sedangkan   dompetnya tidak ada lagi.

Kami sudah cari di atas kapal tapi tidak menemukan orangnya".ungkap Desy menirukan omongan Ronal via ponsel.

Terhadap musibah ini,  pihak keluarga korban bersama RT setempat  telah berupaya melapor kasus ini ke kepihak kepolisian setempat termasuk pihak KP3 Tenau dan nahkoda kapal untuk memastikan kebenaran informasi maupun identitas korban sebagai penumpang dalam pelayaran tersebut. 

Informasi yang diterima media ini menyebutkan,   pihak kapal Berkat Taloda telah mengirim surat Berita Acara kepada pihak KP3 di kupang dan diberikan kepada Ketua RT setempat, Minggu (26/6/2022 ).

Sesuai isi Berita Acara disebutkan bahwa,  pada Sabtu (25/6/2022), nahkoda kapal Berkat Taloda menerima laporan dari penumpang bahwa ada kehilangan temannya di kapal yang sedang berlabuh atas nama Lambertus Sau. 

Diterangkan  bahwa yang bersangkutan tidak ada di kapal,  diduga jatuh atau melompat kelaut. Setekah mendapat laporan, nahkoda kapal bersama anggota polisi melakukan manuver pencarian disekitar utara Alor dan selat Liran, tapi upaya yang  dilakukan tidak membuahkan hasil dan kapal kembali melanjutkan pelayaran menuju Liwaki.

Surat Berita Acara  yang dibuat tanpa ada kop surat Syahbandar atau KP3 setempat itu,  ditanda tangani pihak Kapal, Yohanes Langgi,  Anggota Kepolisian, Marthen Latue, Teman korban, Ronal Bai'Adoe dan pihak Syabandar, Roi Talane tanpa membubuhkan   tanda tangan maupun cap resmi instansi yang membidangi Perhubungan Laut dan  Palayaran setempat. 

Sementara itu informasi lain yang diterima tim media ini menyebutkan,  Ronal Bai'Adoe, selain mengajak korban bekerja di Papua,  juga membawa sekitar belasan orang lainnya di kapal untuk dipekerjakan di kebun kelapa sawit. 

Diduga Ronal Bai'Adoe bertindak sebagai  calo  tenaga kerja  ilegal dan  tidak melalui jalur resmi  sesuai prosedural aturan pemerintah di Dinas Ketenagakerjaan.(**)