Kupang, Buser Timur = Seorang guru aparatur sipil negara (ASN), Anselmus Nalle (40) yang berdinas pada SD Negeri Oelbeba, Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang dikeroyok secara membabi-buta oleh Kepala Selolah SD Oelbeba, Aleksander Nitti bersama sejumlah pelaku lainnya
Nasib sial yang dialami sang korban diketahui bermula dari perbedaan pendapat dalam forum rapat evaluasi penilaian hasil ujian akhir semester yang berujung pada adu jotos hingga kejar-kejaran di sekitar lokasi sekolah
Tak terima dari dengan hal tersebut, korban Anselmus Nalle akhirnya membuat laporan polisi dengan nomor : LP/B/135/V/2022 tanggal 31 Mei 2022.
Menurut Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto,S.I.K,M.H berdasarkan reales yang di terima media ini pada Minggu 05 Juni 2022 siang mengatakan bahwa.
Pada hari selasa 31 Mei 2022 unit I Satuan Reskrim Polres Kupang menerima laopran tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap seorang sebagaimana di maksud dalam pasal 170 Ayat 1 KUHP.
Kejadian di maksud terjadi di ruang guru, dilapangan sekolah, dan diruang perpustakaan serta di depan teras SD Negeri Oelbeba
Terlapor atas nama Aleksander Nitti selaku Kepala Sekolah di SD Negeri Oelbeba
Saksi yang diperiksa Yusak Maumay (58) merupakan seorang guru ASN dan Intan Nuban (29) yang merupakan tenaga guru honorer ,dengan barang bukti yang diamakan polisi berupa Video rekaman pada saat terjadi tindak pidana
Kronologi kejadian sekitar pukul 12:20 wita, saat sementara dilaksanakan rapat di ruang guru SD Negeri Oelbeba membahas tentang evaluasi ujian sekolah dan persiapan penilaian akhit semester
Selanjutnya terjadi perbedaan pendapat saat sesi usul dan saran antara korban dan terlapor yang memancing marah dan emosi.
Selanjutnya terlapor memukul dan mengebrak meja dan bangun dari tempat duduk terlapor dan berjalan dengan cepat menghampiri korban yang sementara duduk berjarak sekitar 4 meter dari terlapor.
Kemudian terlapor Aleksander Nitti meninju korban mengenai pada bahu kiri belakang selanjutnya terlapor mengayukan kursi kayu dan memukul ke badan korban, namun tangkis sehingga mengakibatkan tangan kanan korban pada jari manis dan jari tengah lecet bengkak.
Bersama itu juga, Elionora K. Nitti ikut melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara melempar korban menggunakan buku mengenai punggung belakang korban sembari berteriak mengeluarkan bahasa caci maki.
Selanjutnya datang Ernawaty Manu melakukan pukulan memakai kayu sebesar genggaman tangan orang dewasa mengenai kepala bagian kanan korban.
Baru kemudian dilerai oleh para guru lainnya ke luar ruangan.
Saat itu korban masih terus dikejar oleh pelaku hingga di lapangan sekolah, korban mendapat pemukulan dari Demsy yang mengenai tangan kiri korban serta merampas satu unit Hand Phone yang berada di genggaman tangan kiri korban
Kemudian korban masih terus di giring kembali menuju keruangan sekolah bagian perpustakaan.
Selanjutnya korban mendapat pemukulan lagi dari Goris Tanone dengan mengenai bibir mulut korban hingga luka robek berdarah.
Danial Laot juga menganiaya korban dengan pukulan ke pelipis samping alis mata kanan hingga luka bengkak lebam dan memar.
Selanjutnya masih terus di giring oleh para terlapor atau terduga pelaku hingga tiba di depan teras SD Negeri Oelbeba.
Korban dipukul lagi oleh Roni Meko dengan ke pipi dan dagu sehingga korban memar bengkak lebam.
Tak tahan akan perlakuan yang dialami, korban Anselmus Nale melarikan diri menuju ke kantor Desa Oebola Luar serta memohon pertolongan kepada perangkat Desa Oebola Luar agar dapat diamankan selanjutnya di sarankan agar melapor ke petugas polri
Selain dikeroyok, dirampas juga satu unit Handphone merek Samsung A20 S milik korban Anselmus Nalle.(**)