Renungan Minggu 18 September 2022.
Oleh Oleh Pendeta Oktovianus Nenohay, S.Th.,MM
Wahyu 7:9-17
Tema: "Kemenangan Iman"
Penglihatan Yohanes merupakan lanjutan dari penglihatan sebelumnya mengenai surga dan perlindungan Tuhan terhadap orang percaya di tengah penderitaan Menurut Yohanes Tuhan selalu memelihara orang percaya dari berlapis penderitaan dunia ini perlindungan Tuhan itu membuat orang percaya bertahan dalam penderitaan dan mengalami kemenangan iman yang menjadi pertanyaannya adalah apa itu kemenangan iman dan apa itu penglihatan? Menurut konsep dunia kemenangan adalah keberhasilan mengalahkan lawan atau saingan. Kemenangan sangat didambakan manusia karena dapat menimbulkan rasa senang, bangga, puas, bahkan bisa menguntungkan. Mendapat tepuk tangan dan pujian, di puja, dan diberi hadiah.
Sebaliknya jika kalah muncul rasa kecewa, malu, terhina dan sakit hati karena itu tidak seorang pun ingin kalah tetapi ingin meraih kemenangan untuk meraih suatu kemenangan dan kesuksesan hidup ada harga yang harus dibayar harga yang harus kita bayar itu adalah kerja keras, semangat tinggi, serius dan tekun di sertai dengan doa dalam kerja keras untuk mencapai sukses itu kadang Tuhan mengijinkan kesulitan dan penderitaan terjadi karena kebenaran tetapi jangan kecewa dan putus asa tapi tetaplah bersyukur karena Dia akan memberi kemenangan untuk mengalahkannya. Mengalahkan dunia adalah mengalahkan godaan, keinginan dan nafsu yang di tawarkan dunia ini iman kepada Kristus akan mengalahkan dunia saat kita menghadapi rayuan dosa saat menderita karena kebenaran, tetaplah memuji Tuhan sebab bagi yang menang akan memperoleh mahkota kehidupan bersama Tuhan Yesus.
Sementara penglihatan adalah peristiwa yang terjadi dalam hidup yang tak dapat di jeleskan dengan akal namun apa yang di gambarkan dalam penglihatan itu adalah sesuatu yang nyata penglihatan Yohanes mengenai surga bukanlah mimpi melainkan sebuah kenyataan surga adalah tempat yang disediakan Allah bagi mereka yang telah menempuh hidup sebagai orang yang menang, menang dari beragam penderitaan dan kesulitan hidup yang di alami orang percaya adalah semata-mata karena perlindungan Allah.
Perlindungan Allah itu digambarkan dalam tindakan pemberian cap kepada 144.000 orang sebagai tanda bahwa mereka adalah milik Allah hal ini tidak berarti bahwa hanya 144.000 orang saja yang selamat angka 144.000 itu adalah angka simbolik dari dua belas suku Israel angka ini memiliki makna bahwa jumlah umat yang berada dalam perlindungan Tuhan sangat banyak jumlah itu seperti pasir di laut, arena itu dalam ayat 9 dikatakan bahwa ada suatu kumpulan besar orang yang tak terhitung banyaknya siapa orang banyak yang tak terhitung jumlahnya yang diselamatkan Allah? Mereka adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan dan sengsara besar masa sengsara adalah masa yang penuh kesulitan bagi orang fasik karena hukuman atas mereka. Masa ini juga adalah masa penganiayaan bagi orang percaya karena dianiaya oleh anti kristus ( Wahyu 13:7) Antikristus adalah orang-orang yang suka melawan Yesus dan FirmanNya serta mengaku sebagai Kristus sebelum kedatangan Kristus kembali.
Keselamatan yang digambarkan Yohanes pada teks ini bukan hanya meliputi bangsa Israel saja melainkan juga banyak suku bangsa dan bahasa hal ini sesuai dengan janji Allah kepada Abraham bahwa keselamatan itu akan tercurah bagi segala bangsa (Kej 18:18) Allah sendiri yang akan mengerjakan itu bagi bangsa-bangsa lain orang-orang dari bangsa lain juga di lindungi Allah dari penderitaan dan kesukaran hidup Allah melakukan perlindungan bukan dengan cara menghindarkan kita dari kesulitan dan kesusahan hidup tetapi Allah melakukan hal itu dengan membawa kita melewati kesukaran dan kesusahan hidup yang kita alami dalam hidup ini. Kepada orang-orang yang telah melewati kesusahan besar akan mengenakan jubah putih dan palem kemenangan ada di tangan mereka jubah putih dan palem kemenangan menunjukkan bahwa semua orang yang melewati kesusahan itu setara di hadapan AllahK karena itu surga bukan hanya di peruntukkan bagi satu kelompok orang tertentu dari suku dan bahasa tertentu saja, Surga bukanlah kapling bagi orang tertentu dari gereja tertentu saja, tetapi Surga disiapkan bagi semua orang yang telah menang atas penderitaan dan pertandingan iman di bumi.
Hidup damai, hidup dalam sukacita, dan sejahtera dengan orang lain adalah ciri hidup orang beriman yang akan terus di alami di surga nanti kehidupan yang penuh berkat hanya disediakan Tuhan bagi masyarakat di mana warganya siap untuk hidup dalam perdamaian dengan semua orang. kata rasul Paulus harus di mulai dari diri sendiri: “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu tergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang (Rm 12:18)”. Perdamaian itu bermula dari diri sendiri, tetapi bermuara pada semua orang. Basis kehidupan yang damai ada pada individu sedangkan sasarannya adalah untuk semua orang sumber kehidupan dari perdamaian itu ada pada Allah dalam Kristus hanya mereka yang memberi hatinya sebagai tempat untuk Allah berdiam dalam Yesus ristus, merekalah yang dapat hidup dalam perdamaian dengan semua orang dalam Perjanjian Lama ada 236 kali kata damai, Hidup berdamai dengan semua orang merupakan hal yang indah dan yang seharusnya terjadi dalam kehidupan kita di sini.
Hidup di bumi ini haruslah mencerminkan kehidupan di surga untuk kita harus mampu menerima orang lain untuk hidup bersama dalam perbedaan baik itu Perbedaan suku bangsa, budaya, dan ras bukan alasan untuk saling mencela dan membenci apalagi saling meniadakan. Sebab surga bukanlah milik kita sendiri tetapi milik semua orang yang di izinkan Tuhan untuk dinikmati oleh orang lain yang berbeda dengan kita surga digambarkan sebagai pusat kehidupan dan penyembahan kepada Allah karena itu segala yang hidup memuji dan memuliakan namaNya hal ini mau menegaskan kepada kita bahwa tidak ada pilihan lain selain menjadikan Tuhan sebagai pusat penyembahan dalam hidup dan bukan yang lain, penegasan ini penting mengingat zaman moderen yang mana Tuhan dan nilai-nilai kehidupan telah tersingkirkan oleh berbagai kepentingan manusia.
Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, adanya kepercayaan bagi seseorang dalam jabatan, kedudukan, kuasa, kekayaan dan lain-lain yang membuat hidup ini menjadi mudah telah membuat manusia lupa akan Allah yang adalah pusat kehidupan itu sendiri Dalam penglihatan Yohanes surga juga di gambarkan sebagai tempat gembala membawa kawanan domba menuju air kehidupan dan di jalani tanpa keluhan, penderitaan dan tantangan. Kondisi kesukaran dan penderitaan akibat perjuangan iman di puaskan dengan penggembalaan dari Allah kehidupan yang penuh tantangan hendaknya tidak membuat kita menyerah lalu putus asa perjuangan menghadapi tantangan dan persoalan hidup akan berlangsung seumur hidup namun kemenangan akan menjadi milik dari mereka yang tekun dan setia kepada Tuhan sebagai gembala. Di setiap perjalanan dan kesulitan hidup, orang beriman mengalami perjumpaan-perjumpaan dengan Tuhan melalui perjumpaan dengan Tuhan, air mata yang di alami orang beriman karena berbagai kesukaran hidup akan di hapus dari mata mereka sehingga kesedihan dilupakan dan diganti dengan sukacita.
Jalan ke surga memang melewati banyak kesusahan dan kesukaran hidup tetapi kesusahan dan kesukaran hidup tidak akan memisahkan kita dari kasih Tuhan karena itu setialah percaya dan layanilah Tuhan.
Penglihatan Yohanes menjadi penghiburan dan pengharapan bagi kita sebagai orang percaya yang sedang menderita karena iman bisa saja saat ini tidak terlihat ada kelepasan dan penyelamatan bagi kita di bumi, tapi kita yakin bahwa Kristus suatu saat akan menyatakan kasihNya pada orang-orang yang tetap bertahan dalam iman dan tidak menyangkal Dia karena berbagai penderitaan bagi orang-orang percaya masa kesukaran adalah masa ujian iman Allah akan menganugerahkan kemenangan bagi mereka yang setia dan berhasil menghadapi kesukaran dan kesulitan hidup kemenangan iman kita lalui seumur hidup.
Orang benar selalu mengimani penyertaan Tuhan dalam segala situasi hidup Kesukaran, persoalaan, dan tantangan tidak boleh membuat kita putus asa dan kecewa dalam keadaan yang sulit dan sukar sekalipun kita belajar untuk rendah hati dan tekun dalam kesabaran kemenangan iman kita peroleh dengan pengorbanan yang mahal harganya, Harga yang dibayar itu tidak sebanding dengan hidup kekal yang dianugerahkan Tuhan kepada kita karena itu marilah kita hidup dalam kemenangan bersama Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita dengan firmanNya amin.(**)