Notification

×

Persembahan Untuk Pekerjaan Pelayanan

Minggu, 11 September 2022 | September 11, 2022 WIB Last Updated 2022-09-11T15:12:56Z

Renungan Minggu 11 September 2022

Oleh Pendeta Oktovianus Nenohay, S.Th.,MM

I Tawarikh 29:10-10

Tema: Persembahan Untuk Pekerjaan Pelayanan

Salah satu kewajibaan iman orang percaya adalah memberi persembahan mengapa Dikatakan kewajiban? jawabannya  karena dalam setiap ibadah kita selalu memberi persembahan Kadang ada anggota jemaat yang tidak ikut kebaktian minggu atau ibadah rumah tangga atau ibadah lainnya karena tidak punya uang atau sesuatu untuk dipersembahkan. 

Yang menjadi pertanyaannya adalah Apa saja bentuk-bentuk persembahan yang kita persembahkan kepada Tuhan? Dan apa yang mendorong kita untuk memberi persembahan? Dalam teks ini kita akan belajar bersama dengan merenungkan arti dan tujuan persembahan itu sendiri. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia persembahan berasal dari kata “sembah” yang berarti pemberian kepada orang yang terhormat. Istilah“sembah” biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berada dibawah suatu kekuasaan tertentu seperti raja Seorang raja memiliki yang berkuasa atas suatu wilayah tertentu dengan rakyatnya. Pemberian “sembah” kepada raja yang berkuasa merupakan bukti bahwa rakyat memiliki loyalitas, dan kesetiaan kepada rajanya.

Dalam gereja persembahan adalah sesuatu yang kita berikan kepada Tuhan sebagai Raja atas segala raja karena  Dialah yang terutama dari yang utama dan karena itu Allah layak menerima segala persembahan yang terbaik. Terbaik berarti sesuatu yang berbobot dan Berbobot berarti sesuatu yang memenuhi standart kuantitas dan kualitas. Kualitas persembahan kita ditentukan dari hati yang didasari pada kasih kepada Tuhan. Persembahan “terbaik” yang kita berikan kepada Tuhan menunjukkan sikap loyalitas, dan kesetiaan kita kepada Dia sebagai Raja di atas segala raja.    

Ada beberapa jenis persembahan yang sudah biasa kita lakukan yakni, yang Pertama, persembahan syukur atau kolekte. Persembahan ini biasanya kita berikan dalam ibadah Minggu dan ibadah rumah tangga  atau ibadah syukur lainnya. Dalam ibadah-ibadah ini kita memberi kolekte sebab kita bersyukur atas keselamatan kepada kita. Kita memberi persembahan sebagai ungkapan terima kasih kepadaNya dalam memberi persembahan kita sadar bahwa kita ini manusia berdosa yang patut dihukum namun Tuhan telah menyelamatkan kita sehingga kita patut bersyukur kepadaNya.

Kedua, persembahan persepuluhan Persembahan ini kita berikan sebagai hak Tuhan atas semua penghasilan kita baik bulanan atau selesainya suatu pekerjaan Hak Tuhan dari seluruh penghasilan kita adalah sepuluh persen Hak itu kita kembalikan kepada Tuhan untuk mensyukuri berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan yang tidak mengembalikan hak Tuhan yakni persepuluhan menurut Maleakhi 3:8, itu penipuan dan dianggap merampok atau menggelapkan uang Tuhan.

Ketiga, hulu hasil dari hasil kebun, sawah, laut dan pekerjaan lain kita memberikan hulu hasil sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan ungkapan syukur itu kita persembahkan karena tanah, laut ataupun pekerjaan kita yang lain juga memberi hasil.

Keempat, persembahan nazar adalah janji kepada Allah baik secara diam-diam, maupun di depan umum untuk melakukan sesuatu kalau niat hati terwujud kalau niat hati itu sudah terwujud, pada umumnya nazar lahir dari pergumulan khusus pribadi atau keluarga atas suatu hal.

Kelima, persembahan sukarela Jenis persembahan ini diberikan sebagai wujud dukungan jemaat dalam menopang pekerjaan pembangunan rumah Tuhan yang lain menyebutnya sebagai persembahan khusus untuk mendukung aksi pekabaran Injil, aksi sosial untuk menolong korban bencana atau untuk kepentingan pelayanan lainnya.

Teks kita I Tawarikh 29:10-19 termasuk bentuk persembahan yang kelima yaitu persembahan sukarela atau persembahan khusus  untuk pembangunan rumah Tuhan Bagi Daud,  bait Allah dan penyembahan kepada Allah adalah hal yang sangat penting dalam hidupnya. Karena baginya Bait Allah dan penyembahan adalah bukti persekutuan kita dengan Tuhan. 

Persembahan merupakan tanda dan bukti penyembahan  kita kepada Allah Walau pun Bait Allah tidak dibangun oleh raja Daud tapi dia dipilih dan yang merencanakan untuk membangun Bait Allah pembangunan  Bait Allah dilakukan oleh Salomo anaknya (ay 19). Meskipun tidak membangun Bai Allah namun Daud memuji Allah karena dipilih dan diperkenankan untuk merencanakan dan memberikan persembahan sebagai persiapan pembangunan Bait Allah. Dalam ayat 1-9 pasal ini Daud mengungkapkan persembahan yang disiapkan untuk membangun Bait Allah. Daud menyediakan segala kebutuhan sehubungan dengan pembangunan Bait Allah. Daud mempersembahkan emas, perak, tembaga, besi, batu, kayu, dan kebutuhan lainnya yang berkaitan dengan pembangunan Bait Allah.

Ketika Daud menyampaikan kepada umat segala persembahannya maka para kepala suku, para kepala puak dan para kepala pasukan pun memberikan persembahannya masing-masing mereka memberikan dengan sukarela dan sukacita Daud adalah tipe pemimpin yang memimpin dengan kata dan tindakan yang nyata apa yang dikatakannya, itu yang ia lakukan kata dan perbuatannya saling melengkapi dan mencerminkan perkataannya.

Seluruh persembahan yang Daud  berikan itu dilakukan dengan sukacita dan sukarela Daud mengantar semua yang dipersembahannya dengan doa dan pujian kepada Tuhan dalam doa dan pujiannya itu ia mengakui kebesaran dan keagungan Tuhan. Karena menurut Daud Tuhan  itu  maha kuasa, dialah yang mempunyai  langit, bumi serta segala yang ada di dalamnya. Dalam doanya Daud mendedikasikan kerajaan Israel dan segala yang ada di dalamnya serta harta yang di milikinya kepada Tuhan. Daud juga memohon kepada Tuhan agar memelihara hati umatNya sebagaimana Tuhan telah memelihara hatinya sehingga tetap berpaut kepadaNya. 

Daud juga sadar bahwa segala sesuatu di dunia ini berasal dari Tuhan Allah. Semua yang dia dan bangsa Israel miliki adalah milik titipan Tuhan kepada mereka sebagai titipan Tuhan maka suatu saat semua yang di miliki  itu akan diambil kembali oleh Tuhan sebagai pemilik dan penitip. Karena itu Daud mengucap syukur dan memuji Tuhan atas jabatan, kekuasaan, kedudukan dan harta yang dimilikinya sebagai titipan Tuhan. Daud tahu bahwa segala harta yang ia dan umat Israel miliki bersumber dari Tuhan. Persembahan yang ia dan bangsa Israel berikan adalah mengembalikan sebagian milik Tuhan yang dititip kepada mereka. Karena itu tidak ada yang lebih indah selain mengucap syukur atas semua yang dipersembahkannya kepada Tuhan.

Diakhir renungan ini kita mencatat beberapa hal sebagai pesan firman Tuhan dari bacaan ini untuk kita perhatikan dan lanjutkan dalam hidup sebagai orang-orang percaya, antara lain yaitu: Pertama, persembahan sukarela atau persembahan khusus. Kita diingatkan bahwa memberi persembahan sukarela atau persembahan khusus itu penting untuk mendukung pembangunan fisik dan pelayanan non fisik lainnya. Bagi yang sedang bersiap-siap merenovasi rumah Tuhan atau membangun baru pakailah kesempatan ini untuk memuliakan Tuhan dengan harta kita melalui persembahan sekarela atau persembahan khusus untuk menunjang pembangunan itu.  Pertimbangkan dan petakan jenis persembahan sukarela atau persembahan khusus berdasarkan kekuatan ekonomi tiap orang atau tiap kepala keluarga dan tiap kategorial dalam jemaat agar bisa “dipikul” sebagai partisipasi iman mereka dalam membangun rumah Tuhan. 

Kedua, memberi persembahan kepada Tuhan adalah kewajiban orang-orang beriman persembahan kolekte, syukur, nazar, persepuluhan, sukarela, dan hulu hasil adalah wujud terimakasih kita kepada Tuhan atas segala pemberianNya bagi kita. Kita hanyalah pengelola milik Tuhan yang dititip kepada kita. Pemilik segala sesuatu yang ada pada kita termasuk hidup ini adalah titipan Tuhan.

Karena itu pakailah hidup dan apa yang kita miliki untuk menggagungkan namaNya dan menolong sesama bersyukurlah senantiasa dan muliakanlah Tuhan selalu, sebab segala sesuatu yang ada pada kita berupa: jabatan, kekuasaan, kedudukan, kehormatan, kekayaan, kepercayaan dan pekerjaan itu semua adalah milik Tuhan yang dipinjam-pakaikan pada kita dan akan tiba saatnya semuanya akan diambil kembali oleh Tuhan sebagai pemilik.

Sebelum Tuhan tarik kembali semua yang Ia titip pada kita pergunakanlah semua itu sebaik mungkin untuk kemuliaan namaNya, bekerjalah sungguh-sungguh selama diberi kepercayaan dan kesempatan sehingga menghasilkan sesuatu demi kemuliaan namaNya dan juga membawa manfaat bagi kepentingan orang banyak. 

Ketiga, semangat raja Daud dalam mendukung pembangunan rumah Tuhan dengan doa dan harta diikuti oleh seluruh umat Israel. Mereka bersemangat memberikan persembahan kepada Tuhan dengan dilandasi oleh kasih dan kerelaan hati (ay 6-7). Untuk itu mari evaluasi kembali praktik persembahan yang kita lakukan selama ini: apakah kita memberi untuk kepentingan pelayanan gereja Tuhan atau orientasi memberi adalah agar kita makin diberkati Tuhan. Dukunglah selalu pelayanan gereja Tuhan dengan apa yang kita miliki.

Keempat, memberi dengan hati yang tulus. Hati yang tulus dalam memberi persembahan tidak akan terikat kepada persembahan itu tetapi kepada Tuhan sebab tujuan kita memberi persembahan adalah untuk menyenangkan hati Tuhan persembahan adalah ungkapan penyembahan dan kasih kita kepada Tuhan yang telah mengasihi dan menyelamatkan kita. Tuhan Yesus telah mengorbankan hidupNya demi  menyelamatkan kita dari dosa dan maut pengorbananNya adalah bukti bahwa Allah mengasihi kita tidak ada kasih yang lebih besar dan indah dari kasih Allah yang berkorban bagi kita Amin. (**)