Notification

×

Baru Teken Kerja Sama Dengan Pemkab Kupang, Max Sanam Merasa Berdosa

Senin, 12 Desember 2022 | Desember 12, 2022 WIB Last Updated 2022-12-13T00:45:51Z

BT. COM | OELMASI -- Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang, Max Sanam menandatangi kontrak perjanjian kerja sama dengan Bupati Kupang, Korinus Masneno.


Kontrak perjanjian kerja atau Memorandum of Understanding (MoU) sama ini terkait Program Merdeka Belajar Kampus (PMBK) untuk mengasah profesionalisme mahasiswa dan para dosen


"Kiranya para dosen dan mahasiswa mampu menolong kita dalam membimbing masyarakat dengan berbagai teori yang telah diterima dalam pembelajaran bisa dipraktikkan di masyarakat,"Kata Masneno saat melakukan MoU dengan Undana Kupang di ruang rapat Bupati Kupang, Senin 12 Desember 2022.


Masneno mengatakan pembangunan di Kabupaten Kupang perlu kolaborasi dan sinergi dari semua pihak, baik itu dari Perguruan tinggi, LSM, Gereja, swasta dan lainnya. Sehingga kehadiran Undana di Kabupaten Kupang dapat memberikan arti bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.


Meski baru dilakukan penandatanganan MoU bersama Undana namun pelaksanaan kerja sama sudah dilakukan pada waktu-waktu sebelumnya. Karena itu, Masneno berharap agar tanggungjawab moril dari para dosen dan mahasiswa dalam memberikan pendampingan dalam melakukan aktifitas kegiatannya bisa memberikan dampak berarti bagi masyarakat.


"Saya yakin, kerja sama ini memberikan manfaat bagi kita melanjutkan kegiatan pembangunan secara bersinergi baik mahasiswa, dosen, Pemda dan masyarakat dengan segala keterbatasan yang kita miliki. Perlu ditindaklanjuti operasionalnya melalui program masing-masing agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,"Harap Masneno



Sementara itu Rektor Undana, Max Sanam dalam sambutannya merasa bersyukur karena penandatanganan MoU bisa dilaksanakan hari ini, meski telah direncanakan beberapa kali namun terhalang oleh kesibukan masing-masing. Dirinya mengakui bahwa Undana sangat membutuhkan mitra Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kupang. 


Max Sanam mengatakan bahwa dirinya merasa berdosa karena dia adalah putra asli Fatuleu yang mana di tempat lain sudah melakukan MoU namun kampung sendiri tidak.


Dijelaskan Max Sanam bahwa 2 sampai 3 tahun terakhir ini perguruan tinggi dibawah Kemenristek mengalami perubahan reformasi pembelajaran di pendidikan tinggi. 


Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tidak hanya sarana dikampus, di laboratorium dan perpustakaan yang menjadi satu-satunya wahana pengetahuan dari ketrampilan, tapi belajar yang sesungguhnya di era teknologi bisa dilakukan dimana saja, baik di desa, hutan maupun di tempat kerja. 


Kementerian dan Dirjen Dikti juga mendorong Rektor Undana ini agar seluruh aktifitas akademika, baik dosen dan mahasiswa harus keluar ke lapangan agar bisa belajar dengan kondisi masyarakat dan harus berkontribusi dalam mengatasi persoalan di masyarakat. 


"Jangan hanya berada di zona nyaman (kampus) tapi harus berkontribusi di masyarakat dan pemerintah,"Ujar putra Fatuleu ini.


Rektor Undana Kupang juga meminta kepada pemkab Kupang agar dapat menunjukan 3 atau 4 desa agar menjadi desa binaan kampus Undana Kupang.**