BT.COM | KUPANG -- Badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu) Kabupaten Kupang, Provinsi NTT mengelar media Gathering dengan narasumber aktivis media, Anna Djukana pada Kamis 11 Mei 2023 di hotel T-More Kupang.
Materi yang disampaikan adalah tentang sinergitas Bawaslu dan media massa dalam mencegah hoax menghadapi pemilu 2024 mendatang.
Anna Djukana dalam penyampaian materi mengatakan bahwa media dalam membantu Bawaslu harus mampu menangkis hoax dan unjaran kebencian dalam tahapan pemilu 2024.
Ia menjelaskan rumusan jurnalistik Versi Bill Kovach dan Tom Rosentil bahwa pengabdian jurnalis kepada warga bukan pada penguasa yang merampas hak-hak sipil.
Fungsi kontrol atas penguasa yang semena -mena di diskriminatif. Artinya terlibatnya media untuk selalu menghidupkan jurnalis damai yang menghargai keragaman agama dan keyakinan, beda pendapat, kebebasan ekspresi, beda ideologi dan pilihan politik.
Selain itu juga, kritikan pers sangat di butuhkan untuk melakukan pengawasan terhadap tahapan pemilu karena pers salah satu corong Bawaslu untuk mengawal berbagai tahapan pemilu agar mencegah konflik dan kecurangan.
Anna Djukana berpesan agar Bawaslu dan media selalu skeptis jangan mudah termakan judul yang provokatif apalagi langsung menyebarkan karena bisa menimbulkan masalah karena salah satu modus hoax yang semakin banyak digunakan adalah mencatut nama media dan logo media untuk berita tertentu
Sehingga Anna berharap agar setiap informasi harus distribusikan secara masif. Mandat ini diberikan untuk media karena media yang bisa verifikasi secara benar dan tepat.
Untuk menjadikan pemilu damai, berkualitas dan bebas konflik peran media massa (media mainstream) sangat penting dalam mencegah berita bohong (hoax).(Nadap)