Notification

×

Bupati Kupang Angkat Bicara Soal Pungli di Pantai Teres

Sabtu, 12 Agustus 2023 | Agustus 12, 2023 WIB Last Updated 2023-08-12T10:07:25Z

BT.COM | OELAMASI -- Dugaan pungutan liar  (Pungli) di Pantai Teres yang berlokasi di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dinilai sangat meresahkan para wisatawan.


Baru-baru ini sempat viral di media sosial aksi pungli tersebut yang berhasil direkam oleh salah satu pengunjung pantai.


Dari rekaman video itu seorang ibu mengancam untuk melaporkan oknum yang diduga melakukan pungli namun dengan santai seorang pemuda dengan memakai baju kaos warna hitam menjawab "silahkan laporkan saja."


Dari situlah dapat dinilai apakah para oknum yang melakukan hal tersebut merupakan anak buah suruhan pemerintah Kabupaten Kupang melalui dinas terkait dengan rujukan aturan seperti itu ataukah masyarakat setempat yang memiliki bekingan setebal tembok?


Bupati Kupang, Korinus Masneno saat diwawancarai oleh para awak media pada Jumat 11 Agustus 2023 di Civic Center Kota Oelamasi mengatakan bahwa.


"Memang sebenarnya yang disebabkan itu adalah gejolak-gejolak yang di lapangan dari jalan turun ke lokasi-lokasi ada penduduk juga, yang terjadi itu mestinya waktu penanganan karcis untuk membayar itu harus seleksi orang yang masuk ke wisata dan juga orang yang melewati obyek wisata sehingga sampai saat ini kita sudah turunkan staf  ke sana untuk memberi pembinaan dan pengawasan sehingga kedepan tidak terjadi hal seperti itu lagi,"Kata Bupati Kupang


Bupati juga menyebutkan bahwa  tujuan dari pada ibu itu hendak ke rumah keluarga atau kerabatnya bukan ke wisata tetapi karena jalannya melintasi area wisata namum staf dilapangan yang tidak tanggap.


Ditanyai terkait dengan wisatawan yang pernah memakai mobil pick up dan membayar Rp. 500 rb, Masneno menjelaskan bahwa barangkali perlu di seleksi lagi karena anak-anak yang di tempatkan disana itu di tentukan oleh dinas parawisata dan dilengkapi dengan aturan-aturan atau rambu-rambu 


"Ada kekhususan baik itu roda 2 maupun roda 4 berapa tetapi praktek dilapangan itu ada penyimpanan-penyimpanan ini yang perlu di hindari sehingga ada kenyamanan bagi pengunjung,"tutup Masneno.(Nadab*)