Notification

×

Wakil Bupati Kupang Apresiasi Nakes di Posyandu Taemaman

Sabtu, 12 Agustus 2023 | Agustus 12, 2023 WIB Last Updated 2023-08-13T05:35:01Z

BT.COM | OELAMASI – – Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe memberi apresiasi setinggi-tingginya terhadap para Kader Posyandu yang telah berupaya keras memberantas stunting.


Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe saat memantau kegiatan timbang ukur balita di posyandu Taemaman dan Mukesusu Desa Tanini, Kecamatan Takari,Kabupaten kupang NTT, Jumat 11 Agustus 2023 mengatakan bahwa. Para kader posyandu merupakan ujung tombak dalam upaya penurunan prevalensi .


Para kader posyandu kata orang nomor dua Kabupaten Kupang ini, telah mendedikasikan diri serta berada digaris depan melayani para balita serta memberi pemahaman kepada orang tua balita tentang arti penting gizi bagi perkembangan balita.


"Terimakasih kepada para kader posyandu, para kader ini ujung tombak penyelesaian stunting, saya berikan apresiasi, stunting turun ada di tangan kader",ujar Jerman


Hasil kerja para kader posyandu terbukti telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting. Wakil Bupati Kupang tetap mengingatkan tentang pentingnya kerja kolaboratif dari semua pemangku kepentingan diantaranya Dinas terkait, Puskesmas, pemerintah desa bahkan keterlibatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat dibutuhkan pula.


Sebagai bukti perhatian kepada para kader posyandu, Wakil Bupati Kupang selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) meminta Dinas Kesehatan dan Pemerintah Desa menaikan insentif kader dari Dana Desa serta Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).


Wakil Bupati Jerry Manafe mengingatkan para kader memperhatikan dengan saksama saat melakukan timbang dan ukur, mencatat dan melaporkan kepada Puskesmas

termasuk dengan memberi edukasi dan informasi kepada para ibu. Penjelasan juga kepada para remaja putri, pemberian pil tambah darah kepada remaja putri serta ibu yang sedang hamil muda.


Sementara itu, Penina Baha selaku salah seorang Kader Posyandu Mukesusu Desa Tanini membeberkan kendala yang dihadapi kader.


Ia mengatakan, kondisi jalan yang rusak berat ditambah lagi dengan jarak tempuh sangat jauh menuju salah satu posyandu menjadi kendala tersendiri yang dihadapi bersama kader lainnya.


Selain itu kata dia, saat musim hujan tiba antara bulan November hingga Maret menyebabkan para kader tidak dapat melakukan aktifitas disalah satu posyandu yang jaraknya sangat jauh apalagi untuk tiba ke lokasi, para kader harus menyebrangi sungai yang penuh luapan banjir.**