Notification

×

Kalahkan Misteri Kegelapan, Florensye Mone Raih Gelar Sarjana Pendidikan

Sabtu, 30 September 2023 | September 30, 2023 WIB Last Updated 2023-10-01T06:34:54Z


BT.COM | KUPANG -- Momentum wisuda adalah sebuah upacara atau pelantikan bagi seseorang yang telah selesai menempuh pendidikan pada suatu Universitas.


Toga yang dipakai saat wisuda memiliki warna yang khas yaitu hitam. Terkadang juga menjadi sebuah pertanyan bagi masyarakat, kenapa toga selalu identik dengan warna hitam, kenapa tidak putih atau bahkan warna lainnya? kita adalah anak milenial yang belum tahu filosofinya.


Alasannya, kenapa toga identik dengan warna hitam adalah karena hitam melambangkan suatu misteri serta kegelapan yang berhasil dikalahkan oleh seorang mahasiswa tersebut ketika menempuh bangku perkuliahan. Alasan yang sederhana tapi tetap saja ada generasi milenial yang masih belum tau.


Ada satu momen dalam prosesi wisuda yang menarik dan belum banyak orang tahu yaitu pemindahkan tali toga dari kiri ke kanan.


Apakah semua orang tahu makna dan pesan pemindahan tali toga tersebut?


Prosesi tersebut bukan tidak memiliki makna. Ternyata, pemindahan tali toga tersebut memiliki makna yang cukup dalam.


Untuk menjawab hal tersebut adalah bahwa saat seseorang berada dibangku kuliah, akan lebih banyak menggunakan otak kiri dari pada otak kanan. Dimana otak kiri tersebut berfungsi untuk menghafal. Dengan tali toga yang dipindahkan kekanan diharapkan para wisudawan-wisudawati bisa lebih banyak menggunakan otak kanan.


Artinya otak kanan berhubungan langsung dengan daya imajinasi, kreativitas dan inovasi. Sehingga ketika terjun ke dunia kerja bisa lebih mandiri dan lebih kreatif.


Selain itu, makna pemindahan kuncir toga dari sebelah kiri ke kanan adalah simbol dari telah selesainya materi, teori dan arahan yang diberikan oleh Dosen untuk selanjutnya masuk ke dunia baru, yaitu dunia aplikasi dan pengamalan ilmu yang telah didapat.


Demikian yang dirasakan salah satu dari 382 wisudawan-wisudawati yang dilepas Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, NTT pada Jumat 29 September 2023 di Hotel Halper


Wisuda kali ini diartikan sebagai sebuah sejarah dalam hidup seorang wanita berparas cantik asal Ende, NTT


Wanita berketurunan pulau Sabu ini memiliki nama lengkap Florensye Mone akhirnya mengalahkan misteri kegelapan meraih keberhasilan dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)


Hal ini diungkapkan Florensye Mone, S.Pd kepada media ini usai seremonial wisuda bahwa dalam berproses di IAKN Kupang sejak 2018 sampai 2023 tidaklah mudah karena terdapat banyak tantangan dan cobaan.


"Sejak pertama kali masuk kuliah saya rasa sulit karena tempat dan situasi yang baru belum lagi sistem pembelajaran sudah level akademis tapi saya yakin bahwa ketika kita sungguh-sungguh melakukan sesuatu Tuhan pasti memberkati,"Ujar Rensye yang akrab disapa


Anak bungsu dari pasangan Bernabas Mone Ledo dan Debrina Ratu ini mengisahkan bahwa hal yang sulit dilakukan saat pertama kali memutuskan untuk kuliah adalah jauh dari kedua orang tuanya di Ende (Kota Pancasila red_)


"Sanggat sulit karena sejak kecil saya tidak pernah jauh dari bapak dan mama akan tetapi demi pendidikan saya nyatakan sanggup dan kuat sampai hari ini saya wisuda,"Tutturnya


Menurut pemilik zodiak Pisces ini, keberhasilan yang diraih bukan karena kekuatan dan kehebatan dirinya namun semua karena campur tangan Tuhan dan dukungan dari berbagai pihak.


Rensye menyebut riwayat pendidikan diantaranya SD Ende 10, SMPN 2 Ende, SMK Khatolik Muktyaca Ende dan IAKN Kupang


"Terima kasih buat bapak dan mama yang telah mencurahkan kasih sayang memberikan doa, dukungan, dan motivasi, terima kasih juga buat kaka Yati, Kaka Nova (Alm), Kaka Jheny, Adik Wined yang selalu memberikan dukungan serta keluarga, sahabat dan teman-teman,"Ucap Rensye


Tak lupa juga ia mengucapkan terima kasih kepada Pemebimbng I, Martin Ch. Liufeto, M.Pd, dan Pembimbing II, Desty A. Bekuliu, M.Pd, para dosen IAKN Kupang serta para guru tingkat SD, SMP dan SMK atas dedikasinya.***