Notification

×

Warung Kenangan di Pasar Lili, Fatuleu Buang Limbah Sembarangan

Kamis, 23 November 2023 | November 23, 2023 WIB Last Updated 2023-12-01T13:48:44Z


BT.COM | OELAMASI -- Salah satu pedagang di pasar Lili,Kelurahan Camplong I, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang,NTT mengeluh terhadap pembuangan air limbah secara sembarangan dari salah satu warung yang berada dalam kawasan pintu masuk pasar


Limbah yang dibuang Warung makan tersebut diduga menimbulkan bau busuk akhir-akhir ini.


"Kami yang berada di Pasar Lili merasa terganggu dengan ulah pemilik atau pengelola warung Kenangan yang membuang air limbahnya secara sembarangan, mengakibatkan bau busuk muncul dan tercium di sekitar area pintu masuk pasar",ungkap sumber yang dirahasiakan namanya saat di temui awak media di lapaknya.Kamis 23 November 2023 siang


Dirinya juga mengeluhkan adanya tumpukan sampah yang berada tepatnya di belakang lapak jualannya  yang tertumpuk, dan pemilik warung dengan sengaja membakar sampah tersebut. 


Sampah tersebut berupa plastik-plastik dan kulit bawang dan lain-lain. Pemilik warung membakar setiap hari dekat dinding seng lapak pedagang tersebut.


Selanjutnya sumber menjelaskan, selain sampah limbah cair yang dibuang oleh pemilik warung Kenangan atau pekerja di warung selalu membuang sembarangan air limbah itu di depan warung sehingga yang berada dekat warung tersebut merasa terganggu.


"Kami yang berada di sekitar sini sudah tegur, namun selalu berakhir dengan perselisihan. Akhirnya saya putuskan untuk viralkan di sosial media agar ada tanggapan dari pihak terkait sehingga menjadi atensi lewat pemberitaan",Ungkapnya.


Menurutnya, seharusnya pengelola warung makan tersebut membuat tempat penampungan khusus air limbah yang dihasilkan, kemudian airnya dibuang ke saluran air/selokan sehingga tidak menimbulkan bau busuk yang menyengat. Karena itu, Ia meminta Pemerintah Kabupaten Kupang,atau dinas terkait untuk lakukan sidak dan segera memanggil pemilik atau pengelola warung makan tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban sekaligus diberikan teguran tegas untuk tidak membuang limbah secara sembarangan di sekitar lingkungan pasar.


Sementara itu pemilik warung Kenangan Fitri Suparno yang di temui awak media mengatakan bahwa, dari tahun 2012 tidak ada masalah soal limbah karena memang ada drainase/got yang telah di gunakan sebelumnya.


Drainase tersebut di gunakan oleh 5 pelaku usaha termasuk dirinya di sekitar pasar untuk mengelola secara baik limbah cair yang mereka hasilkan. Ia mengakui jika tanpa konfirmasi dari dirinya atau pelaku usaha lain, pengelola pasar Lili menutup saluran tersebut dengan cara menimbun material tanah di atas drainase sehingga menutup jalan air. 


Di jelaskan Fitri, tumpukan material tersebut di lakukan oleh pengelola pasar tanpa ada penjelasan saat ada kunjungan peresmian pasar Lili oleh Bupati Kupang,Korinus Masneno beberapa waktu yang lalu. 


"Tidak ada solusi lain yang bisa saya lakukan, limbah yang sudah penuh di penampungan, terpaksa saya buang ke depan. Karna drainase ini bukan hanya saya yang gunakan. Saya inisiatif untuk buang ke depan",Terangnya. 


Kemudian dirinya mengharapkan pengelolah pasar dapat berikan solusi, dan menyediakan tempat pembuangan sampah di sekitar pasar. 


"Kalau tidak mampu kelola pasar kembalikan saja ke Pemerintah kabupaten kupang yang kelola. Setiap pedagang sudah di ambil iuran 2.000 per hari, saya tidak mau bayar per hari, saya bayar per minggu 14.000. Dana dari iuran itu kelola dengan baik untuk perbaikan sarana kebersihan di pasar, jangan hanya saya yang di salahkan,"Ujarnya


Untuk di ketahui bersama bahwa pasar Lili saat ini dikelola oleh pihak gereja bukan pemerintah daerah (Pemda).


Sampai berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari pihak pengelola pasar Lili.(Nadap)