BT.COM | OELAMASI -- Sungguh bahaya melihat pemasangan instalasi kabel listrik sambungan rumah yang terkesan asal asalan di wilayah PLN pos Takari tepatnya di kampung Nusuk, RT 010/ RW 005, Kelurahan Takari.
Pasalnya instalasi kabel jalur listrik yang bertegangan tinggi tersebut di pasang secara swadaya oleh masyarakat menggunakan pohon hidup sebagai tiang sebelum di sambungkan ke rumah warga.
Dari hasil pantauan media ini, jumat (12/01/2024) petang, dibeberapa titik jalur kabel sambungan rumah (SR) melewati pepohonan, bahkan ada yang tertimpa pohon dan hampir putus pada konektor (sambungan).
Demikian diungkapkan Yakob Taloim, warga RT 010/RW 005, kampung Nusuk, Kelurahan Takari.
"Instalasi kabel listrik ke rumah warga ada yang terpasang pada batang pohon, ada juga yang di pasang menggunakan tiang kayu. Saya khawatir saat musim hujan ditambah angin kencang pohon bisa roboh dan kabel bisa putus. Sangat bahaya bagi kami," ungkap Yakob Taloim.
Dikatakan Yakob Taloim, dirinya dan beberapa warga sering mengeluhkan hal tersebut ke PLN pos Takari sejak tahun 2012 tapi hingga saat ini belum ada tanggapan.
"Kami sudah pernah keluhkan hal ini. Kalau bisa jalur kabel dirapihkan dan menggunakan tiang listrik permanen, supaya kami aman. Sudah ulang kali kami keluhkan tapi sampai sekarang belum di jawab kebutuhan kami," ujarnya.
Lebih lanjut Yakob Taloim menjelaskan ada beberapa titik kabel tersebut hampir tidak terlihat karna melewati semak belukar yang lebat. Takutnya ada masyarakat yang tidak lihat kabel, lalu tidak sengaja bersihkan semak untuk kerja kebun bisa saja mereka tersengat arus listrik.
"Tahun 2014 di lokasi ini pernah kejadian warga tersengat listrik saat sedang memotong kayu," Bebernya
Yakob Taloim juga mengungkapkan kepada media jika ada oknum petugas PLN pos Takari yang memanfaatkan hal tersebut untuk menerima keuntungan secara pribadi.
"Disaat warga melakukan pemasangan meteran baru, warga harus membayar kabel tersebut karna alasan mereka, rumah jauh dari tiang. Sehingga warga harus beli kabel tersebut, kemudian ada uang rokok dulu baru pekerjaan bisa dilakukan," ungkapnya.
Sementara itu, Lambertus Boeliu yang merupakan korban sengatan listrik akibat dampak dari jalur instalasi kabel listrik sambungan rumah yang tidak beraturan.
Warga RT 010/ RW 004, Dusun III, Desa Benu tersebut kepada media menceritakan kronologi saat dirinya tersengat listrik pada tahun 2014 silam.
"Saya saat itu sedang potong pohon. Pas sedang memotong tidak sengaja mengenai kabel listrik. Saya tidak tahu kalau disitu ada kabel, saya tersengat listrik saat berada di atas pohon," tutur Lambertus Boeliu.
Kejadian tersebut kemudian sudah dilaporkan oleh warga ke pihak PLN pos Takari, namun sampai saat ini kabel tersebut masih belum di rapihkan.
Warga berharap dengan publikasi media, PLN pos Takari dapat merespon dan kemudian merapihkan jalur kabel di sekitar kampung Nusuk.
"Kami juga berharap kepada pemerintah kabupaten kupang untuk memperhatikan kondisi kami saat ini, keluhan kami sudah sejak lama tapi sampai saat ini belum ada yang datang untuk bantu kami. Indonesia sudah merdeka 78 tahun tapi kami merasa belum merdeka," ujarnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak PLN Pos Takari belum berhasil dikonfirmasi.(Nadap*)