BT.COM | KUPANG -- Menjelang Pelantikan Angota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dilaksanakan pada (09/09/24) mendatang.
Namun kabar tak sedap muncul dari seorang oknum Anggota DPRD terpilih yang diduga menipu seorang wanita
Kepada media ini, Rabu (04/09) Via WhatsApp seorang wanita menyampaikan bahwa dirinya merasa ditipu oleh Lukas Renggi Mani Linggu yang merupakan Anggota DPRD terpilih Kabupaten Sumba Tengah- NTT dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Perempuan dengan inisial (HA) menceritakan bahwa diri menjalin hubungannya dengan Lukas terjadi pada 5 tahun yang lalu, awalnya hubungan mereka hanya sebatas rekan kerja namun berjalannya waktu hubungan yang tadinya sebatas rekan kerja berubah menjadi hubungan khusus lebih dari sekedar rekan kerja.
"Kami bertemu sekitar hampir 5 tahun yang lalu kemudian kami ada hubungan kerja sama dengan beliau, kebetulan dia memang seorang kontraktor dan kemudian kami sering bekerja bersama gitu, dalam perjalanannya beliau dengan saya akhirnya punya hubungan khusus lebih dari sekedar rekan," ujar HA
HA juga menceritakan, sejak beberapa bulan setelah mereka kenal Lukas sudah menjanjikan akan menceraikan istrinya dan akan menikahi HA, Lukas juga menceritakan kepada HA bahwa hubungan dengan isterinya juga sudah tidak cocok dan tidak mencintai istrinya lagi.
"Berulang kali saya ingin menyudahi hubungan ini tapi berulang kali juga setelah saya mengeluarkan pernyataan tegas beliaunya tidak menanggapi dengan baik dan tetap mengulang untuk memberikan rayuan ke saya gitu, sampai pada akhirnya sekitar akhir Tahun 2022 atau awal Tahun 2023 ketika beliau pulang ke Sumba saya diundang untuk ikut ke Sumba, saya dikenalkan dengan beberapa anggota keluarga beliau, setelah itu juga beberapa kali beliau pulang ke Sumba saya selalu diundang karena saat itu beliau sedang mempersiapkan untuk langkahnya menjadi caleg dan kebetulan saya sering kegiatan sosial akhirnya melalui kegiatan sosial itu juga beliau lumayan mendapatkan suara meskipun pembelaan dari beliau dan keluarga bahwa keluarganya sudah cukup banyak pendukungnya. Ungkap HA
Sampai Tahun 2023 Lukas terus memberikan harapan kepada HA bahwa segera menceraikan isterinya setelah pemilihan nanti. Namun dalam berjalannya waktu Lukas mengalami kesulitan ekonomi selama masa kampanye sehingga Lukas meminta bantuan kepada HA dalam bentuk uang yang ditransfer ke rekening Lukas. Selain uang kampanye HA juga mengaku banyak hal yang ia bantu seperti uang transportasi, kebutuhan keluarga besarnya dan kebutuhan pribadi lainnya. Selain itu Lukas juga masih ada urusan dengan nominal pekerjaan yang modalnya belum dikembalikan ke HA.
"Setelah selesai pemilihan kemarin, sambung HA, beliau mengundang saya lagi untuk datang ke Sumba dan lagi-lagi saya selalu menjadi korban untuk mengeluarkan materi baik untuk beliau maupun keluarganya dan akhirnya beliau kembali ke Malang dengan akomodasi yang saya tanggung, beliau sempat tinggal bersama saya selama satu bulan lebih yang mana pada akhirnya beberapa keluarga yang kebetulan skeptis degan saya mencari saya dan salah satunya adalah kaka perempuan Lukas," beber HA
HA juga mengaku sempat mendapatkan ancaman dari kaka perempuannya Lukas yang merupakan istri dari mantan Dekan di salah satu Universitas di Kupang "Awas aja kalau berani kesumba lagi," isi pesan ancaman kepada HA, padahal saya ke Sumba itu atas undangan dari bapak Lukas dan karena saya ada kegiatan sosial di sana.
Kendati demikian, setelah satu bulan lebih tinggal bersama saya beliau tiba-tiba memutuskan untuk kembali ke rumah istrinya, padahal dia sudah janji tidak akan pulang kembali ke sana dan akan memulai untuk proses perceraiannya, ternyata beliau selalu ingkar janji dan kemudian berjanji lagi akan menceraikan isterinya telah pelantikan.
"Waktu sudah berlalu, tanggal 9 ini beliau akan pelantikan tapi tidak ada itikad baik dari beliau untuk mempertanggungjawabkan janjinya ataupun mengembalikan lunas segala pengeluaran yang sudah saya keluarkan untuk beliau, bahkan beliau selalu menolak bahwa beliau merasa tidak pernah menggunakan uang saya padahal rinciannya jelas dan bukti- bukti transaksinya juga jelas," tegas HA
HA mengaku sudah melaporkan Lukas Renggi Mani Linggu DPRD Terpilih Dapil 2 Sumba Tengah dari Partai Solidaritas kepada DPW PSI namun DPW menyarankan HA untuk melakukan pelaporan polisi yang mana belum dilakukan oleh HA, karena untuk proses seperti itu yang jelas HA akan mengeluarkan biaya lebih lagi.
Selanjutnya HA juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada DPP PSI, namun tanggapan DPP PSI hanya akan mencoba berbicara dengan Bapak Lukas, namun sampai detik ini menurut HA tidak ada sangsi atau peringatan untuk bapak Lukas.
"Saya sudah coba untuk menghubungi Mas Kaesang sebagai ketua umum PSI, namun saya belum tahu apakah ada respon atau tidak dari beliaunya setelah semua laporan dan foto bukti-bukti yang sudah saya kirimkan," ujar HA dengan nada kesal.
Dia berharap PSI betul-betul menyeleksi calon pemimpin daerah yang menjadi karakter PSI, jangan hanya karena kebetulan ketua PSI Sumba Tengah itu adalah masih keluarga dari bapak Lukas akhirnya dilindungi.
"Saya berharap Lukas tidak dilantik dan digantikan oleh calon yang lain yang lebih baik tingkah lakunya karena sesuai dengan prinsip PSI bahwa PSI tidak mentolerir perbuatan yang tidak pantas yang dilakukan oleh bapak Lukas," pungkas HA, wanita yang menjadi korban dugaan penipuan oleh Anggota DPRD Terpilih Lukas Renggi Mani Linggu dapil 2 Sumba Tengah pada pemilu 2024 yang lalu.**