BT. COM | JAKARTA -- Langkah serius Masyarakat Adat Kerajaan Amanatun (MAKANA) dalam memperjuangkan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Amanatun mulai membuahkan hasil. Pihak Istana Presiden melalui Kementerian Sekretaris Negara (Setneg) RI akhirnya memberikan balasan resmi atas surat permohonan audiensi yang diajukan oleh MAKANA kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
MAKANA yang dipimpin oleh Raja Amanatun Drs. Jonatan Banunaek, bersama Tim Pemerhati Meo serta empat Fetor Amanatun, sebelumnya telah melayangkan surat permohonan audiensi kepada Presiden dengan Nomor: 015/U-MAKANA/VIII/2025.
Surat tersebut berisi permohonan pertemuan langsung untuk membahas usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru Amanatun di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kini, surat tersebut telah mendapat respon resmi dari pihak Istana melalui Kementerian Sekretaris Negara RI, dengan Nomor: B-41/KSN/D-2/SR.00/09/2025,
Sifat: Biasa
Lampiran: Satu berkas
Hal: Penerusan permohonan audiensi dari Tim Pemerhati DOB Amanatun kepada Presiden Republik Indonesia.
Berikut isi surat balasan tersebut:
“Yang terhormat Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7–8, Jakarta Pusat.
Bersama ini kami beritahukan bahwa Tim Pemerhati DOB Amanatun melalui Surat Nomor 015/U-MAKANA/VIII/2025 tanggal 18 Agustus 2025 yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto menyampaikan permohonan audiensi guna membahas usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sehubungan dengan hal tersebut, terlampir kami teruskan surat dimaksud sebagai bahan penelitian dan penanganan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Surat yang diterbitkan di Jakarta, 8 September 2025 itu ditandatangani oleh Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Yuli Harsono.
Menanggapi balasan dari Istana tersebut, Pembina sekaligus Pengurus Ikatan Keluarga Besar Amanatun Se-Jabodetabek (IKBA), Feki P.Y. Tahun, bersama Ketua IKBA, Ofir Nahak, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam.
“Kita patut bersyukur kepada Tuhan. Semua gebrakan yang kita lakukan bersama pengurus dan pembina IKBA akhirnya mendapat respon. Orang tua kita dari kampung datang jauh-jauh dari Timur Amanatun ke Jakarta, berbulan-bulan lamanya, hanya demi satu tujuan — Amanatun Mekar,” ujar Feki.
Ia juga menambahkan, perjuangan MAKANA layak diapresiasi sebagai gerakan luar biasa yang lahir dari semangat masyarakat adat.
“Kita harus bangga dengan perjuangan Masyarakat Adat Kerajaan Amanatun (MAKANA) yang luar biasa dalam pergerakan ini,” tegasnya.
Feki turut menghimbau seluruh pembina dan pengurus IKBA di mana pun berada agar tetap aktif mendukung MAKANA dalam perjuangan menuju terbentuknya Kabupaten Amanatun.
“Ini perjuangan untuk kebaikan bersama seluruh orang Amanatun di mana pun berada,” tutupnya.**
