Notification

×

Raja Amanatun Jonatan Banunaek Temui Jokowi, Mohon Dukungan Pemekaran Daerah Amanatun

Minggu, 26 Oktober 2025 | Oktober 26, 2025 WIB Last Updated 2025-10-27T05:43:10Z


BT.COM | SOLO -- Masyarakat Adat Kerajaan Amanatun (MAKANA) yang dipimpin oleh Raja Amanatun Drs. Jonatan Banunaek, melakukan silaturahmi dengan Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, di kediamannya di Jalan Kutai Timur No. 1, Solo, Minggu (26/10/2025) pukul 11.00 WIB.


Pertemuan yang berlangsung penuh kehangatan dan hikmat ini menjadi momen bermakna dalam perjuangan masyarakat adat Amanatun menuju Daerah Otonomi Baru (DOB) Amanatun di Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Dalam pertemuan tersebut, Raja Jonatan Banunaek menyampaikan rasa terima kasih kepada Mantan Presiden ke -7, Joko Widodo atas perhatian dan jasa-jasanya bagi masyarakat Timor Tengah Selatan (TTS) selama masa kepemimpinannya. Ia juga menyampaikan permohonan resmi agar Jokowi berkenan memberikan dukungan terhadap proses pemekaran Amanatun yang telah lama diusulkan.


“Kami memohon dengan hormat agar Bapak Jokowi membantu kami dalam proses pemekaran Daerah Otonomi Baru Amanatun yang telah diusulkan sejak tahun 2014 oleh Pemerintah Provinsi NTT kepada Kementerian Dalam Negeri,” tegas Banunaek.


Menurut Raja Banunaek, pada dekade 1990-an hingga awal 2000-an, terdapat dua kabupaten terluas di Nusa Tenggara Timur, yakni Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Saat ini, Manggarai telah dimekarkan menjadi tiga kabupaten, sementara TTS hingga kini masih dalam bentuk wilayah lama.


Mantan Presiden ke-7 ini mendengarkan langsung dan menyambut baik aspirasi tersebut. Bahkan, Raja Banunaek mengenang momen bersejarah ketika Presiden Jokowi mengenakan Pakaian Adat Amanatun/Nunkolo saat upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2020.


“Walaupun Bapak sudah tidak menjadi Presiden lagi, tetapi Bapak masih menjadi bagian dari kami. Karena pada 17 Agustus 2020, Bapak memakai pakaian adat kami Amanatun/Nunkolo dalam upacara HUT RI ke-75,” ujar Banunaek.


Sebagai bentuk penghargaan atas kedekatan emosional tersebut, masyarakat Amanatun telah membangun Patung Joko Widodo di Gunung Sunu, Desa Sunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan.


Banunaek juga menuturkan bahwa kedatangan pihaknya ke Solo dilakukan dengan penuh tata krama adat. Sebelum menyampaikan aspirasi, pihaknya telah menyiapkan kotak sirih dan selimut adat sebagai bentuk penghormatan kepada Jokowi. Namun, karena pertimbangan protokoler, pemberian tersebut disampaikan melalui Paspampres di luar kediaman.


Pertemuan di Solo itu turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan adat Amanatun, antara lain:

Fetor Noebone, Yefta A. Kobi

Fetor Noemanumuti, Nehemia Fai

Ketua IKBA (Ikatan Keluarga Besar Amanatun) Jabodetabek, Ofir Nahak, bersama anggota Somli Nahak dan Minggus Benu

Perwakilan Tim Pemerhati DOB Amanatun, Usif Carles Banunaek



Pertemuan tersebut menandai langkah penting perjuangan Masyarakat Adat Amanatun untuk mewujudkan cita-cita pemekaran daerah mereka, bukan sekadar demi otonomi, tetapi sebagai upaya menjaga martabat dan mempercepat pembangunan di wilayah selatan Pulau Timor.


“Kami datang membawa suara rakyat adat Amanatun yang telah lama menantikan perubahan. Semoga doa dan dukungan Bapak Jokowi menjadi cahaya bagi perjuangan kami,” tutup Banunaek penuh harap.**