Kupang, BuserTimur= Dalam rangka memperingati hari kekayaan intelektual nasional yang jatuh pada 26 April 2022 Kantor Wilayah Kemenkum HAM Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan Talkshow yang mengangkat tema "Strategi menggali potensi kekayaan intelektual di Nusa Tenggara Timur "
Acara talkshow tersebut berlangsung di halaman kantor kemenkumham NTT pada Rabu 27 April 2022 yang di pimpin langsung oleh Kakanwil Kemenkum HAM Nusa Tenggara Timur, Marciana Dominika Jone, SH dengan Narasumber di antaranya Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Drs. Josef Nae Soi,M.M, Derektur Utama bank NTT Harry A. Riwu Kaho, SH., M. M, Kepala SMK Negeri 4 Kota Kupang, Semi Ndolu, S.Pd
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Drs. Josef Nae Soi,M.M dalam talkshow dirinya mengatakan bahwa
"Berbicara tentang kekayaan intelektual itu ada dua kata kunci yakni kaya dan intelektual, kaya berarti orang yang memiliki banyak harta, sedangkan intelektual berarti berpikir menggunakan otak sehingga jika kita berbicara tentang kekayaan intelktual berarti kita berbicara tentang kekayaan dan otak. Di mana dunia saat ini tidak bisa kita hanya mengharapkan kekayaan alam tetapi kekayaan-kekayaan yang di ciptakan baik itu perorangan maupun komunal itu adalah harta yang luar biasa, saya bersama bapak gubernur sudah sering mengatakan bahwa kain adat yang kita pakai saat ini itu bukan hasil kerya kita tetapi itu adalah peninggalan nenek moyang kita. Kekayaan intelektual di NTT ini sangat luar biasa, sehingga saya mengajak kita semua untuk mempromosikan dan mensosialisasikan mengenai ekspresi budaya tradisional, mengenai patern, merek, indikasi georafis dan sebagainya,"Ucap Nai Soi
Pada kesempatan yang sama Derektur Utama bank NTT, Harry A. Riwu Kaho, SH., M. M juga mengatakan bahwa
"Komitmen bank NTT di dasari pada hasil riset dan kajian di mana kita menemukan ketidak harmonisan antara kecerdasan berpikir, kecerdasan bertindak, dan kecerdasan company. Sehingga kecerdasan mengali intelektual ini harus di imbangi dengan kecerdasan berpikir secara cerdas, bertindak secara cerdas, dan company secara cerdas, sehingga pada saat masuk dalam pasar domestic, maupun internasional kakayaan intelektual itulah yang menjadi harga untuk para UMKM kita mampu menguasai pasar. Sehingga kekayaan intelektual kekayaan NTT harus di kerjakan dalam keselarasan sehingga sudah mulai muncul brending-brending lokal yang sudah go internasional melalui marketplace, dan juga event-event yang kita dorong dan partisipasi dari para UMKM untuk menampilkan kekayaan intelektual dalam bentuk yang beragam baik itu merek, patern, dan indikasi geografis,"Kata Dirut
Sementara itu kepala sekolah SMK Negeri 4 Kota Kupang Semi Ndolu,S.Pd mengatakan bahwa
"Saya selaku kepala sekolah (kepsek), bersama-sama dengan teman-teman guru, dan para siswa telah melakukan beberapa konsep inovasi dalam kegiatan yang kami lakukan kami mencoba beberapa hal yang sederhana, pada tahun 2016 saya bersama para siswa di beri kesempatan untuk ke Malang untuk mengikuti eksplor Nasional, di sana ada satu kegiatan yang mengajarkan tentang tenun ikat dan ketika kami melakukan ekspo tenun di sana menggunakan alat tenun yang sangat sederhana ada banyak pengunjung sangat sangat tertarik dengan aktivitas menenun dan mereka ingin mencoba. Berbicara tentang kekayaan intelektual itu ada empat hal yang luar biasa yakni penciptaan, perolehan atau penciptaan, penegak hukum, dan komersialisasi, setelah kami pulang saya mengajak teman-teman guru untuk membuat satu inovasi tentang alat tenun dengan hias dan modivikasi dari NTT setelah itu kami melakukan koordinasi dengan kantor kemenkumham sehingga kami di dampinggi dan di berikan pencerahan terlibat dalam berbagai kegiatan bersama sehingga sekarang alat tenun lepas pasang kami sedang dalam tahap proses pendaftaran untuk mendapatkan hak pakainya," Tutup Kepsek
Untuk di ketahui bersama Acara tersebut di akhiri dengan undian kupon berhadiah dan ramah tamah bersama.(Yer)
