Notification

×

Melki Laka Lena Dorong Pendidikan Moral Pancasila Dimasukan Kembali Dalam Kurikulum Pendidikan

Senin, 22 Mei 2023 | Mei 22, 2023 WIB Last Updated 2023-05-23T01:55:58Z

BT.COM | KUPANG -- Wakil Ketua Komisi DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mendorong agar pendidikan moral pancasila dimasukan kembali dalam kurikulum pendidikan nasional bangsa Indonesia. 


“Kami juga dorong terus agar pendidikan moral pancasila ini atau pun substansi yang sama seperti ini itu harus masuk dalam kurikulum pendidikan nasional kita. Kita minta agar menteri penddikan agar masukan kembali kurikulum pancasila itu dalam kurikulum pendidkan kita mulai dari SD samapai perguruan tinggi,” sebut politisi Golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena saat melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) di Gereja GMIT Eden Kisbaki, Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Kamis (18/5/2023).


Selain itu, Melki Laka Lena dalam kesempatan ini mengajak masyarakat NTT untuk menghindari politik identitas dalam Pilkada, Pileg maupun pilpres mendatang  karena menggerogoti nilai – nilai kebangsaan. 


Menurut Melki Laka Lena, politik identitas biasa digunakan oleh okunum atau pihak tertentu di pilpres, di pileg juga di Pilkada dengan menampilkan identitas suku, agama marga  dan segala macam identitas lainnya. 


“Menjadi tidak biasa ketika politik identitas ini masuk pada wilayah – wilayah yang menggerogoti nilai kebangsaan kita. Ini yang bahaya. Ini yg kita hindari agar jangan sampai kejadian lagi kasus Jakarta itu orang menang itu karena pakai politik identitas. Cukup sudah model begitu. Kita jaga betul agar nanti di pilkada – pilkada ke depan di NTT, juga di pileg, pilpres ini, jangan lagi kejadian ini terulang kembali,” ajak Melki.


Direktur Rumah Perempuan Kupang, Libby Sinlaloe, mengajak semua pihak untuk mempraktekan nilai – nilai dalam empat pilar kebangssan dimulai dari dalam keluarga.


“Kita semua sebagai keluarga, sebagai masyarakat,  gereja, kita menjaga persatuan dan kesatuan bangsa itu melalui, bagaimana kita membangun hubungan yang harmonis, relasi yang adil antara perempuan dan laki - laki, orang tua dan anak  sehingga kita juga dapat meminimalisi perpecahan, “ ajak Libby.


Sementara Pendeta Evi Lewaherila, mengatakan program sosalisasi empat pilar kebangsaan harus sering karena akan membantu masyarakat untuk mengingat kembali tentang pilar – pilar kebangsaan dan mengerti tentang identitas kita sebagi bangsa Indonesia.  


“Dan itu sebabnya program seperti ini harus selalu disosialisasikan, supaya kita paham akan keberdaan kita untuk selanjutnya menjadi warga negara yang baik, warga bangsa yang bisa saling mendukung, warga bangsa yang bisa saling untuk mengenal dan memberi diri untuk bekerja dalam kepentingan bangsa dan Negara,” sebut Pendeta Evi.**