BT.COM | KUPANG -- Di tengah terpaan zaman yang sering kali membuat anak muda menjauh dari desa, seorang pemuda 24 tahun justru memilih jalan sebaliknya. Ia pulang, menundukkan kepala, dan bersumpah untuk mengabdi. Namanya Kasimirus Manuel, A.Md.Hut, lulusan D3 Kehutanan yang hari ini Kamis 23 Oktober 2025 resmi dilantik sebagai Kepala Dusun (Kadus) II Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang.
Di usia yang bagi sebagian orang masih penuh mimpi, Kasimirus memilih menjadikan pengabdian sebagai jalan hidupnya. Dalam balutan kemeja sederhana di hari pelantikan, matanya berkaca-kaca ketika menyebut nama dusun tempat ia lahir dan dibesarkan.
“Saya ingin menjadi sosok yang selalu ada untuk warga, bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai pendengar yang baik untuk keluhan, aspirasi, dan harapan mereka,” ucapnya dengan nada tulus di hadapan warga yang memenuhi balai desa.
Bagi Kasimirus, menjadi kepala dusun bukan sekadar jabatan. Ia memaknainya sebagai amanah yang lahir dari cinta pada tanah kelahiran dan orang-orangnya. Ia ingin menghapus jarak antara pemimpin dan rakyat, mengganti tembok birokrasi dengan ruang kebersamaan, dan menanamkan semangat gotong royong di setiap langkah pembangunan.
“Saya ingin Dusun II menjadi rumah bagi semua warganya. Tidak ada yang merasa kecil, tidak ada yang merasa tidak penting. Setiap orang punya hak yang sama untuk didengar dan dilayani,” tegasnya.
Dengan latar belakang sebagai lulusan kehutanan, Kasimirus membawa visi hijau dalam kepemimpinannya: menjaga alam sambil membangun manusia. Ia berencana mendorong penghijauan, mengelola sumber daya alam secara bijak, dan membuka ruang bagi generasi muda untuk ikut berperan dalam mengelola potensi desa.
Kehadiran Kasimirus sebagai “hembusan angin segar di lereng Amfoang.” Sosok muda yang tenang, namun teguh dalam pendirian; rendah hati, namun penuh gagasan besar.
Dukungan bagi Kasimirus pun datang dari keluarga. Sang kakak, Frid Manuel, S. H. yang berprofesi sebagai pengacara, menyampaikan harapan dan pesan mendalam.
“Saya sebagai kakak dan sebagai seorang pengacara mendukung penuh adik saya yang hari ini dilantik. Saya berharap ia selalu mendengarkan semua keluhan masyarakat tanpa memandang bulu, karena di mata hukum, kita semua sama,” ujarnya tegas
Bagi warga Dusun II, pelantikan Kasimirus bukan sekadar seremonial. Ia adalah tanda bahwa harapan tidak harus datang dari kota, dan bahwa masa depan dusun bisa lahir dari dada seorang anak muda yang berani kembali ke akar.
Langit Amfoang siang itu tampak tenang. Di bawahnya, Kasimirus berdiri di antara warga dengan senyum lebar, bukan senyum kemenangan, tetapi senyum pengabdian. Ia tahu, perjalanan baru saja dimulai. Dan di jalan pengabdian itu, ia berjanji untuk tetap berjalan bersama rakyatnya.(Etmon)