Kupang, BuserTimur = Tingkat pendidikan di Desa Fatukona, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT rupannya tidak ada perhatian dari pimpinan sekolah baik kepala sekolah (Kepsek) dan jajarannya
Hal ini nampak saat media ini menelususuri salah satu sekolah di Desa Fatukona yakni SD Inpres Bointuka pada Jumat 14 Januari 2022. Terlihat tidak ada aktifitas sekolah alias sekolah kosong pada jam belajar meskipun di wilayah Kabupaten Kupang khususnya Kecamatan Takari sudah memberlakukan sekolah tatap muka dan masuk liburan Nataru (Natal dan tahun baru) pada Senin 03 Januari 2022
Dalam pantauan wartawan, beberapa ruang kelas siswa-siswi belajar rupannya tidak memberikan kenyamanan disaat belajar. Pasalnya ruang kelas terlihat obrak-abrik mulai dari plafon yang terbongkar dan berhamburan dilantai, keramik terbongkar, jendela lubang serta yang lebih fatal adalah banggunan yang hampir rubuh karena pondasi dan tembok mulai retak.
Selain itu, wartawan juga menemukan beberapa buku belajar yang berhamburan dilantai serta foto presiden RI, Jokowi terlempar dilantai tidak dihiraukan.
Ketua Komite, Felipus Olla saat diwawancari dikediamanannya terkait sekolah dimaksud menjelaskan bahwa bagaimana sekolah diperhatikan kalau pemimpin sekolah sebulan satu kali masuk sekolah
"Kalau kepala su jarang masuk bagaimana dengan bawahannya?,"Kata Felipus
Dijelaskan Felipus, SD adalah pendidikan dasar bagi anak-anak generasi penerus bangsa yang harus dibekali sejak dini
"Generasi penerus bangsa harus diperhatikan, jangan sampai kita mengabaikan mereka sementara yang akan melanjutkan kita kedepan siapa nanti. Perlu saya tegaskan bahwa SK yang adalah adalah SD Bointuka untuk itu saya harap perhatikan itu dan sumpah janji ASN itu ada,"Tegas Felipus
Untuk itu dirinya berharap Dinas Pendidkan dan Kebudayaan Kabupten Kupang perlu memperhatikan ini dan menegur Kepsek terkait jangan sampai memakan gaji dari SD Inpres Bointuka tapi sebulan sekali masuk sekolah
Informasi lain yang dihimpun, untuk murid di SD Inpres Bointuka berjumlah 75 orang, guru-guru 8 orang yang terdiri dari 4 orang ASN, 2 orang honor Komite dan 2 orang Kontrak Kabupaten Kupang.
Sementara itu, Kepsek SD Inpres Bointuka, Yacob AM Banfatin S.Pd belum berhasil dikonfirmasi. Saat dikonfirmasi via telpon berada diluar jangkauan alias tidak aktif.
(EO/Tim Liputan)